Jumat, 05 Agustus 2011

Pondok Romadhon SMK Canda Bhirawa Pare

Salah satu kegiatan rutin yang diadakan di SMK Canda Bhirawa Pare setiap bulan suci ramadhan yaitu kegiatan pondok romadhon yang wajib diikuti oleh seluruh siswa - siswi yang beragama islam. Kegiatan ini diadakan bergilir sesuai dengan jadwal masing - masing kelas yang telah ditetapkan. Para siswa terlihat mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan penuh semangat.

Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam ilmu dan pengetahuan keagamaan para siswa, sehingga bisa tercapai keseimbangan antara kegiatan pendidikan formal sehari - hari dengan pengetahuan keagamaan para siswa.

Kamis, 26 Mei 2011

Dies Natalis 2011 SMK CB Pare

Hari yang dinantikan oleh seluruh siswa SMK Canda Bhirawa Pare akhirnya datang juga. Setelah mengalami pengunduran jadwal pelaksanaan akhirnya pada hari sabtu 22 Januari 2011 bertempat di halaman sekolah SMK Canda Bhirawa Pare digelar acara spektakuler yaitu Dies Natalis 2011 SMK Canda Bhirawa Pare dengan acara Gempar Musical Canda Bhirawa Pare yang memiliki tema "Generasi Muda Penuh Karya".

Pelaksanaan acara Dies Natalis kali ini diawali dengan kegiatan jalan santai yang mana pesertanya adalah para siswa - siswi dan para bapak ibu guru di SMK Canda Bhirawa Pare. Acara jalan santai dimulai sekitar pukul 07.00 Wib dan selesai sekitar pukul 08.00 Wib yang kemudian langsung dilanjutkan dengan acara Gempar Musical Canda Bhirawa Pare. Acara Gempar Musical ini merupakan ajang kreativitas bagi para siswa - siswi SMK Canda Bhirawa Pare untuk menampilkan berbagai pertunjukan seni diantaranya pertunjukan musik baik band maupun akustik, dance, theater, dan beberapa pertunjukan seni lainnya.

Untuk memeriahkan acara ini diadakan juga pengundian berbagai macam door prize diantaranya door prize dari acara jalan santai, door prize langsung dari sponsor dan ada juga acara pemberian penghargaan dari perpustakaan sekolah bagi siswa - siswi yang paling rajin membaca atau meminjam buku diperpustakaan sekolah.

Launching Radio Suara Pendidikan Canda Bhirawa Pare

Launching Radio Suara Pendidikan Canda Bhirawa Pare dilaksanakan bersamaan dengan acara Dies Natalis 2011 SMK Canda Bhirawa Pare. Sehingga tepatnya pada hari sabtu 22 Januari 2011 telah diresmikan mengudaranya Radio Suara Pendidikan Canda Bhirawa Pare pada frekuensi gelombang 92.50 MHz. Acara ini diresmikan oleh bpk. Drs. Zainal Abidin yang mewakili bpk kepala sekolah SMK Canda Bhirawa Pare yang pada kesempatan tersebut berhalangan hadir. Untuk kedepannya Radio Suara Pendidikan Canda Bhirawa Pare ini diharapkan bisa menjadi salah satu media untuk mengembangkan dunia pendidikan yang bisa bermanfaat bagi keluarga besar SMK Canda Bhirawa Pare dan masyarakat umum.

Kamis, 28 April 2011

Unesco Dorong Pemuda Indonesia Berani Bicara

Untuk memfasilitasi keinginan tersebut, Komite Nasional Indonesia untu UNESCO (KNIU) menyelenggarakan Youth Desk Workshop untuk para pemuda. Workshop ini dibuka oleh Ketua KNIU Arief Rachman, di gedung Kemdiknas, Rabu (27/04).

"Workshop ini untuk mendengarkan suara pemuda, jadi kalian harus speak up," katanya saat membuka workshop tersebut.

Ada empat isu yang akan dibicarakan dalam workshop ini, yang disebut dengan 4e. Engage, yaitu untuk merangkul solidaritas antar pemuda. Ensure, meyakinkan bahwa pemuda Indonesia bisa ambil bagian dalam pembangunan. Encourage, menyelenggarakan dialog untuk membahas isu-isu yang sedang berkembang di regional maupun internasional, dan Empower, untuk memberdayakan potensi pemuda

YouthDesk Workshop merupakan langkah awal UNESCO untuk menyuarakan suara pemuda. Indonesia patut berbangga, karena dari 196 negara dalam UNESCO, baru 7 negara yang memiliki perwakilan pemuda termasuk Indonesia di dalamnya.

Arief menyebutkan, ada kecenderungan dalam siklus 20 tahunan di Indonesia terjadi perubahan-perubahan yang dipelopori oleh pemuda. Yaitu tahun 1908 berdirinya Boedi Oetomo, 1928 tercetusnya sumpah pemuda, 1945 Indonesia Merdeka, 1965 penumpasan G30S PKI, 1997 reformasi, dan dikhawatirkan akan terjadi perubahan-perubahan lagi dalam waktu dekat.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Arief mengajak para pemuda untuk menyuarakan aspirasinya wadah yang tepat. "Untuk itulah workshop ini kita adakan, agar suara para pemuda bisa di dengar dengan baik," katanya.

Turut hadir juga dalam acara tersebut Kepala Bidang Peningkatan Sumber Daya Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Mirhan Tabrani, yang menyampaikan bahwa Kemenpora juga memiliki program-program kepemudaan untuk meningkatkan potensi dan pengembangan karakter pemuda secara nasional maupun internasional.

"Dalam setiap kesempatan kami selalu mendorong pemuda untuk selalu berada di garda paling depan dalam meraih kemajuan. Diantaranya melalui revitalisasi gerakan pramuka, jambore pemuda Indonesia, program kapal pemuda nusantara Pertukaran pemuda internasional (PPIK, PPIA, PPIM, PPIKor, SSEAYP, JENESYS, dan PPICin), Konferensi-konferensi dan youth forum , Pengiriman delegasi pemuda Indonesia ke luar negeri," katanya.

Perwakilan United Nations Volunteer (UNV) Iulia Seviuc dari Moldova mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan tingkat sensitifitas relawan yang tinggi. Baik relawan kemanusiaan maupun relawan untuk bencana. "Dari berbagai kegiatan relawan, Indonesia banyak memegang peran," tuturnya.

Workshop ini mendatangkan peserta sebanyak 60 orang yang berasal dari SMA, Perguruan Tinggi, Organisasi Kepemudaan, Jurnalis muda, dan kalangan artis muda.

Minggu, 17 April 2011

TKJ Smk Canda Bhirawa Pare Kediri.html Komputer IT Teknologi

Buat download mania, tak perlu panjang lebar ,ini hanya sekedar saran.. download IDM (Internet Download Manager) 2011 tanpa registrasi, ini bukan trial ataupun dengan registrasi, tinggal satu kali install untuk sepuasnya.. Download Disini

Rabu, 30 Maret 2011

Pemilihan Rektor juga Memperhatikan Pilihan Publik

Kementerian Pendidikan Nasional memiliki hak suara 35 persen dalam pemilihan pimpinan perguruan tinggi negeri. Aturan tersebut berlaku setelah diberlakukannya PP 66/2010 dan Permendiknas 24/2010 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur Pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan Pemerintah. Dalam falsafah pemilihan bersama, harus disepakati tata aturan yang akan diambil, termasuk terhadap hasil yang nantinya akan menentukan siapa yang akan terpilih.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas Djoko Santoso menyampaikan, ada sembilan kriteria yang dipakai Kemdiknas dalam memilih rektor perguruan tinggi. Sembilan kriteria tersebut meliputi; kepakaran, pengetahuan tentang perguruan tinggi pemerintah dalam tridarma. Berikutnya, pengalaman manajemen perguruan tinggi, pandangan pengembangan perguruan tinggi pemerintah untuk yang akan datang, wawasan tentang pendidikan tinggi, kepedulian terhadap kebijakan nasional terkait dengan pendidikan tinggi, kepedulian terhadap perundingan nasional, kepedulian terhadap masalah masyarakat dan lingkungan, dan wawasan tentang internasionalisasi terkait perguruan tinggi.

"Selain sembilan kriteria itu, kami juga memperhatikan kondisi lapangan melalui public bot (pilihan publik)," kata Djoko saat memberikan keterangan pada jumpa pers di Kantor Kemdiknas, Selasa (29/03).

Sebelum diberlakukannya kedua aturan tersebut, senat perguruan tinggi menjaring semua nama bakal calon pimpinan. Dari hasil jaringan tersebut kemudian disaring tiga nama yang selanjutnya diserahkan kepada Kemdiknas untuk dipilih dan ditetapkan. Tapi setelah aturan tersebut berlaku, Kemdiknas tidak lagi langsung memilih dan menetapkan, melainkan duduk bersama dengan senat perguruan tinggi dalam sidang tertutup memilih dan menetapkan satu nama terpilih. Proporsi suara untuk Kemdiknas 35 persen dan senat universitas 65 persen.

Kenapa ada 35 persen bagi Kemdiknas, Djoko mengatakan, itu merupakan bagian dari birokrasi yang menegaskan bahwa pimpinan terpilih memiliki tugas tambahan sebagai birokrat, di samping tugas utamanya sebagai dosen yang memiliki jabatan akademik.

Dari tiga nama yang diajukan oleh senat perguruan tinggi kepada Kemdiknas, Kemdiknas memiliki waktu dua pekan untuk mempelajari dan memberikan penilaian sebelum akhirnya bersama-sama dengan senat universitas memutuskan satu nama.

Keunggulan Perguruan Tinggi Bukan untuk Dipertandingkan

Keunggulan perguruan tinggi atau universitas bukan untuk dipertandingkan, melainkan untuk dikolaborasikan bagi kepentingan umat manusia. Karena itu kehidupan di perguruan tinggi fasafahnya bukan saling menjatuhkan, melainkan saling bersinergi. Ini bisa dilihat dari publikasi-publikasi ilmiah yang dilakukan.
Demikian salah satu pokok pikiran Mendiknas Mohammad Nuh saat menyampaikan pidato penerimaan gelar kehormatan doktor honoris causa dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM) Johor Bahru, Malaysia, Sabtu (26/3) siang. Hadir dalam acara yang dirangkai dengan kegiatan wisuda ke-46 itu beberapa rektor dari perguruan tinggi di Indonesia, diantaranya, UI, ITB, IPB, Unesa.
Pemberian doktor HC dilakukan oleh Sultanat (isteri sultan Johor Bahru), Zarith Sofiah binti Almarhum Sultan Idris Shah, yang merangkap pimpinan UTM. Pada acara wisuda itu juga sebanyak 8 orang doktor dan 15 master asal Indonesia, turut diwisuda.
Dikatakan Mendiknas, membangun kerjasama yang erat antar perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) adalah mutlak diperlukan untuk meningkatkan daya saing global guna meraih kemakmuran dan kesejahteraan. Kawasan ASEAN merupakan kawasan di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Dengan jumlah penduduk sekitar 700 juta serta kekayaan sumberdaya alam yang melimpah dan pertumbuhan ekonomi sekitar 4,1% , ASEAN telah menjadi pusat pertumbuhan dan kekuatan ekonomi baru di dunia.
"Komitmen negara-negara ASEAN untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar bebas pada tahun 2015 adalah tantangan dan sekaligus peluang bagi kita. Untuk itu kerjasama yang erat dalam bidang pendidikan mutlak diperlukan. Karena itu pada kesempatan yang sangat baik ini, kami mengajak UTM untuk memperluas kerjasama yang lebih erat dan harmonis lagi dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia," katanya.

Dikatakannya, ada empat pilar didalam membangun kerjasama yang tidak boleh ditinggalkan, pilar pertama saling memahami, kedua saling pengertian, ketiga saling percaya, dan pilar keempat saling menguntungkan. "Keempat pilar ini menjadi penting sebagai landasan untuk menjalin sebuah kerja sama. Tentu saja dengan terlebih dahulu melihat kebutuhan masing-masing," katanya.

Pada bagian lain sambutannya, Nuh juga mengingatkan, kalau seseorang atau sebuah negara boleh memilih kawan, tapi tidak bisa dalam memilih tetangga, karena pada dasarnya tetangga adalah sesuatu yang melekat (given). "Karena itulah kerjasama dan menjaga hubungan baik dengan tetangga menjadi penting dan harus, karena hakekatnya memang bertetangga tidak bisa memilih," katanya.

Terhadap pemberian gelar kehormatan doktor honoris causa, mantan Menkominfo ini mengatakan, pemberian gelar kehormatan yang diterima dari UTM ini bukan untuk dirinya, tapi untuk komunitas pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.

"Saya benar-benar tidak menyangka bahwa apa yang saya lakukan semasa menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh November, Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Menteri Pendidikan Nasional mendapat perhatian yang luar biasa dari sebuah perguruan tinggi terbaik di Malaysia," katanya.

Rabu, 16 Maret 2011

Tkj Smk Canda Bhirawa Pare Kediri :Pemerintah Dukung Universitas Trilogi Dalam upayanya membentuk lulusan yang terampil dan berdaya guna di masyarakat

Dalam upayanya membentuk lulusan yang terampil dan berdaya guna di masyarakat, pemerintah mendukung terbentuknya universitas trilogi. Karena harus diakui bahwa lulusan yang terampil, akan melahirkan kesejahteraan bagi bangsanya. "Kampus trilogi ini sangat dekat dengan masyarakat. Mahasiswanya juga bisa belajar dari masyarakat, sehingga lulusannya bisa mengerti kebutuhan masyarakat," demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal pada talkshow mengenai universitas trilogi yang ditayangkan secara langsung oleh TVRI, Jumat malam (11/03/2011).

Universitas trilogi adalah universitas yang menggabungkan antara kewirausahaan dengan kemandirian. Gabungan atau kolaborasi tersebut adalah kolaborasi pendidikan dengan industri dan masyarakat.

Fasli menyebutkan, jumlah mahasiswa yang ada saat ini baru 18,7 persen dari jumlah penduduk usia 17-75 tahun. Angka tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan Malaysia (35 persen), Thailand (45 persen) dan Korea Selatan (91 persen). Jika Indonesia mampu meningkatkan angka partisipasi perguruan tingginya, terutama dengan mengedepankan keterampilan yang memadai, maka perekonomian bangsa juga akan meningkat.

Fasli juga menyampaikan bahwa pemerintah memiliki target untuk mendongkrak angka 18,7 persen tersebut menjadi 25 persen pada 2014 mendatang. "Perguruan tinggi pemerintah jumlahnya 83, terdiri dari 27 politeknik, dan sisanya universitas. Dari 83 perguruan tinggi tersebut hanya menampung 150 ribu mahasiswa. Maka dari itu, 250-300 ribu lagi diharapkan dari perguruan tinggi swasta," katanya.

Selain fokus pada peningkatan angka partisipasi di perguruan tinggi, Fasli meminta agar pihak kampus terus meningkatkan kualitas lulusannya agar tidak menambah jumlah pengangguran terdidik yang ada saat ini. Karena menurutnya, perguruan tinggi tidak boleh menjadi menara gading, dia harus mampu memberikan kontribusi pada masyarakat. "Jangan sekedar menambah saja, tapi harus diperhatikan mutu dan relevansi dan semangat kewirausahaannya," katanya.

Mahasiswa perwakilan dari Sekolah Tinggi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) juga turut hadir dalam talkshow tersebut, dan merupakan salah satu perguruan tinggi yang akan menjadi universitas trilogi ke depan.

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008