Selasa, 08 Februari 2011

SMK Teknologi Informasi

Kemajuan tehnologi saat ini tidak bisa dipungkiri lagi, apalagi dipisahkan dari masyarakat khususnya para remaja. Berbagai akses informasi dari belahan dunia bisa langsung kita ketahui hanya dalam hitungan detik, seolah dunia ini semakin sempit.

Kemajuan ini tentunya membuat perubahan yang amat besar bagi umat manusia dengan segala perbedaan dan budayanya. Perubahan ini juga tentunya membawa dampak besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dampak yang kita saksikan begitu jelas dan besar pengaruh kemajuan tehnologi terhadap nilai – nilai kebudayaan, hal ini memicu adanya proses modernisasi. Tehnologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam ( HP ), bahkan internetpun bukan menjadi sesuatu yang aneh mulai dari kota hingga pelosok-pelosok desa. Akibatnya baik nilai positif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Tanpa kita sadari perlahan-lahan mulai merubah pola hidup dan pola berpikir masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas tersendiri bagi mereka.

Di kalangan remaja yang merupakan komponen terpenting masyarakat yang paling rentang terkena dampak dari modernisasi ini, kenapa? Karena mereka lebih dekat dan lebih banyak berniteraksi dengan tehnologi seperti televisi, HP, ataupun internet. Dan juga secara pengaruh merekalah yang paling rentan terkena pengaruh / dampak negatif dari tehnologi tersebut. Dulu kita lihat para siswa bersekolah hanya dengan membaea buku – buku pelajaran ataupun alat tulis, tapi kini kita dapat saksikan para siswa berangkat sekolah dengan HP yang sudah menjadi barang wajib bagi mereka. Entah sebenarnya mereka benar – benar membutuhkannya sebagai alat komunikasi atau tidak, yang jelas sekarang bagi para remaja, HP merupakan sarana gaul yang mutlak mereka miliki. Dan inipun kembali menjadi ajang kompetisi tersendiri bagi mereka, semakin bagus dan canggih HP yang mereka punya, semakin gaul dan percaya dirilah mereka. Dari mana meraka mendapatkan HP tesebut? Tentunya dari orang tua, apalagi begi mereka yang tergolong berkecukupan. Orang tua seperti itu akan merasa bangga jika sudah bisa memenuhi permintaan – permintaan anaknya tanpa memperhatikan lebih jauh dari dampak yang akan ditimbulkan. Dan anehnya jika dampak negatif si anak sudah dirasa oleh orang tua, mereka pasti akan menyalahkan mereka.

Memberikan alat komunikasi seperti HP kepada anak sebenarnya bukan hal yang salah, kerena dengan hal tersebut mungkin orang tua berharap, komunikasi dengan si anak menjadi lebih mudah dan lancar. Akan tetapi hal tersebut menjadi boomerang ketika ternyata HP tersebut disalahgunakan untuk hal-hal negatif seperti menyimpan foto-foto ataupun video porno yang juga digunakan sebagai alat yang memperlancar komunikasi dengan lawan jenis seperti pasaran. Sehingga dampak negatif si anak seperti pergaulan bebas, seks diluar nikah dan menurunnya prestasi belajar bahkan juga bisa terjadi anak mengambil uang ataupun barang milik orang tua tanpa izin hanya untuk membeli pulsa. Jika sudah seperti ini siapa lagi yang akan disalahkan? Oleh karena itu orang tua sebaiknya memperhatikan secara matang-matang tentang dampak bagi si anak sebelum memberikan barang seperti HP atau yang lainnya. Selain itu orang tua juga baiknya ikut mengawasi dan mengarahkan agar anak tidak lepas kontrol dalam menggunakan HP, apalagi sekarang sudah banyak HP dengan segudang fitur yang membuat para remaja semakin tertakik untuk memilikinya. Seperti kemera, video recorder, hingga internet di suguhkan di benda ini.

Selain HP, kemajuan kemajuan tehnologi juga ditandai dengan masuknya akses internet yang saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup remaja. Dengan internet meraka dapat dengan mudah mengakses data-data informasi dari seluruh dunia. Tentu tidak semua informasi yang disajikan adalah informasi yang layak diakses oleh para remaja. Terkadang dengan internet meraka dapat dengan bebas menyaksikan hal yang berbau pornografi dan pornoaksi yang memang dapat diakses dengan mudah di dunia maya ( internet ). Tentu hal ini hal ini menimbulkan efek yang kurang baik bagi perkembangan kepribadian remaja. Dari yang semula mereka merasa tabu tentang seks, sampai akhirnya mereka melihat seksualitas yang di obral di internet tanpa pengarahan dan bimbingan yang tepat dan mereka merasa penasaran bahkan mencobanya. Karena itu, tak heran jika saat ini pergaulan remaja khususnya di Indonesia menjadi sangat menghawatirkan dan meresahkan masyarakat terutama orang tua.

Televisi juga merupakan produk modernisasi yang memberikan dampak besar terhadap kehidupan dan perubahan nilai-nilai masyarakat. Khususnya para remaja, banyak dari mereka yang meniru gaya hidup dari publik figur yang mereka saksikan lewat televisi. Mulai dari model baju terbaru, potongan rambut, bahkan tak jarang dari mereka yang meniru tingkah laku para selebritis yang meraka lihat di televisi, tanpa perduli apakah gaya dari publik figur yang meraka tiru sesuai dengan kondisi dan situasi dimana meraka tinggal atau tidak. Memang pasa masa transisi ini para remaja mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja, serta menjadikan role modelnya itu sebagai identitasnya. Tak heran jika kita dapati banyak remaja yang meniru gaya selebritis idola meraka, dari mulai gaya rambut, gaya berbusana bahkan gaya pacaran para artis yang mereka saksikan lewat televisi.

Kita sebagai remaja seharusnya lebih mengerti kondisi dan kewajiban kita sebagai anak sekaligus harapan keluarga dan Bangsa ini. Masa remaja merupakan masa yang paling rentan dalam perkembangan kejiwaan. Pada usia remaja ini, kita telah meninggalkan usia kanak-kanak dimana kita tidak dapat disebut lagi sebagau anak kecil. Tapi juga belum bisa diterima dalam kelompok orang dewasa. Pada masa ini remaja telah mulai mencari-cari siapa dirinya sebenarnya ( looking for identity / identity information ), berusaha untuk menemukan kelompok atau teman-teman yang mau mengakui kemampuan dan menghargai dirinya dan telah mulai memiliki minat terhadap lawan jenis ( minat seksual ). Masa remaja adalah masa pencari jati diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melaluli jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah dan berdampak buruk terhadap perkembangan kepribadiannya dimasa yang akan datang. Itulah kenapa masa remaja adalah masa yang paling rawan terhadap pengaruh yang datang daru luar. Baik itu positif ataupun negatif, disinilah peran sebagai orang tua sangat dibutuhkan untuk membimbing dan mengarahkan anak remaja agar tidak kehilangan kontrol dirinya ( self control ).

Semestinya juga sebagai orang tua, selalu memantau perkembangan anak,dengan tanpa mengekang kreatifitas ataupun dunia anak. Karena anak juga memiliki dunia sendiri, dimana tinggal dengan sejuta imajinasi dan juga teman- teman yang mereka miliki. Tugas orang tualah mendidik dan mengarahkan agar nanti dunia anak tidak hanya menjadi dunia yang dipenuhi dengan kegelapan, tapi juga dunia yang diwarnai dengan keceriaan dan kebahagiaan serta dunia dimana mereka mencari citra dirinya ( image of self ) serta positif dan memiliki rasa percaya diri ( self esteem ).

Sekarang ini, akibat produk modernisasi tadi dapat kita lihat bahea tak ada bedanya gaya hidup remaja kota dengan gaya hidup remaja desa. Budaya Barat yang dulu diadaptasi dan ditiru remaja kota, kini telah melanda remaja desa berkat kemajuan tehnologi. Budaya tolong menolong, budaya santun dan lugu yang juga menjadi cirri khas remaja desa perlahan mulai pudar meskipun tidak hilang sama sekali dan berganti dengan budaya urakan yang dengan bangga mereka sebut dengan istilah “ GAUL”

WEBSITE SMK CANDA BHIRAWA PARE

Sabtu kemarin (4/12), saya mengunjungi Indonesian Manufacturing 2010 di PRJ Kemayoran. Pameran ini berlangsung tanggal 1-4 Desember, terdiri dari beberapa rangkaian pameran yaitu Machine Tools, Plastic & Rubber dan Pro Pak. Rasanya seperti “pulang kampung” lagi ke Pabrik, meskipun beberapa jenis mesin yang dipamerkan berbeda dengan mesin-mesin yang dulunya sering kutemui di LG Philips, tempatku bekerja. Sebagian besar mesin yang dipamerkan adalah mesin-mesin CNC, PLC, alat-alat ukur, tools, genset, dan kompressor.

Selamat Datang

Selamat Datang

Pameran dikunjungi banyak praktisi di bidang manufaktur, di hari terakhir ini beberapa mesin telah di labeli SOLD dan siap diantar ke pemesan, saya yang datang tidak mewakili siapa-siapa pastinya tak memesan apa-apa, niat saya sebenarnya mencari mesin-mesin pengolah hasil pertanian yang bisa diaplikasikan di kampung, ternyata pameran ini hanya memamerkan mesin yang berhubungan dengan metal, tapi tak apalah berkeliling melihat stand pameran dengan berbagai macam produk tetaplah menarik bagi seorang laki-laki, seperti begitu tertariknya seorang laki-laki ketika berjalan-jalan di Toko Perkakas semacam AC* Har*****, istri sayapun yang kebetulan berlatar belakang Teknik senang melihat produk-produk yang dipamerkan.

Beberapa perwakilan negara-negara produsen seperti Korea, Taiwan, Jerman, Thailand, dan Singapura membuka stand, dan yang paling luas areanya adalah dari Singapura.Mereka menyasar pasar Indonesia yang terus berkembang.

Stand Perusahaan Korea

Stand Perusahaan Korea

Tapi ada satu stand peserta yang menarik perhatian saya, tempatnya agak terpisah dari kerumunan produk-produk premium perusahaan besar, terpajang hasil karya anak bangsa, karya anak SMK. Tiga mobil tampak terparkir, yaitu sebuah mobil double cabin, satu SUV dan satu mobil pick up.

Begitu memasuki stand-nya, saya langsung disapa oleh penjaga stand, Eky Hartono namanya, ternyata dia masih kelas 3 SMK Warga Surakarta. Untuk ukuran remaja seumurannya, Eky sangat fasih dalam menjelaskan produk, product knowledge dan mungkin ilmu marketingnya lumayan bagus. Beberapa pertanyaan dilayaninya persis seperti seorang CS bank menjelaskan produknya. Saya menggunakan analogi CS Bank, karena hanya itulah yang saya tahu, pengalaman membeli mobil belum pernah.

Menurut Eky, mobil yang dipajang disana adalah asli bikinan anak-anak SMK yang bekerja sama dengan 2 perusahaan partner. Ada lima SMK tempat perakitan mobil, SMK tersebut berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, salah satunya termasuk SMK Warga Surakarta tempat Eky bersekolah. Beberapa orang nampak mencoba mobil Double cabin dengan merk Digdaya, harganya termasuk murah hanya Rp. 125 Juta, dengan mesin 1500 cc yang dibuat sendiri oleh anak-anak SMK ini juga. Sementara itu untuk SUV harganya sedikit lebih mahal yaitu Rp. 140 juta dengan kapasitas mesin yang sama. Untuk pick upnya dijual seharga 60 juta. “Semua harga On The Road”, kata eky berpromisi. “90% bahannya adalah lokal dan sisanya yang diimpor adalah Electrical Component Unit”, jelas Eky.

Engine Merk Esemka

Engine Merk Esemka

Eky dan Mobil Karya Anak SMK

Eky dan Mobil Karya Anak SMK

Kalau diperhatikan bahan yang digunakan kayaknya lebih kuat dibanding mobil pada umumya, hanya saja dalam assembly-nya masih terdapat beberapa kekurangan dan nampak kurang teliti seperti bagian sambungan yang agak kurang rapi, tapi secara umum karya anak muda yang masih berumur belasan ini patut diapresiasi. Kabarnya beberapa Pemda telah melakukan pemesanan.

Anak-anak muda ini sebenarnya bisa berkarya, hanya saja dari sisi pemasaran mereka membutuhkan campur tangan dan bantuan tenaga profesional, termasuk dalam pengurusan perizinan. Seorang sumber mengatakan bahwa untuk saat ini, hanya dua Kepolisisan Daerah yang bersedia mengeluarkan STNK yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ilmunya sudah kita miliki, bahkan anak-anak muda inipun bisa membuat. Semoga langkah-langkah kreatif anak-anak muda ini bisa terus berlanjut sehingga suatu saat nanti kita bisa memiliki produk yang benar-benar asli indonesia, dari sisi merk, design dan produksi.

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008