Jumat, 05 Agustus 2011

Pondok Romadhon SMK Canda Bhirawa Pare

Salah satu kegiatan rutin yang diadakan di SMK Canda Bhirawa Pare setiap bulan suci ramadhan yaitu kegiatan pondok romadhon yang wajib diikuti oleh seluruh siswa - siswi yang beragama islam. Kegiatan ini diadakan bergilir sesuai dengan jadwal masing - masing kelas yang telah ditetapkan. Para siswa terlihat mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan penuh semangat.

Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam ilmu dan pengetahuan keagamaan para siswa, sehingga bisa tercapai keseimbangan antara kegiatan pendidikan formal sehari - hari dengan pengetahuan keagamaan para siswa.

Kamis, 26 Mei 2011

Dies Natalis 2011 SMK CB Pare

Hari yang dinantikan oleh seluruh siswa SMK Canda Bhirawa Pare akhirnya datang juga. Setelah mengalami pengunduran jadwal pelaksanaan akhirnya pada hari sabtu 22 Januari 2011 bertempat di halaman sekolah SMK Canda Bhirawa Pare digelar acara spektakuler yaitu Dies Natalis 2011 SMK Canda Bhirawa Pare dengan acara Gempar Musical Canda Bhirawa Pare yang memiliki tema "Generasi Muda Penuh Karya".

Pelaksanaan acara Dies Natalis kali ini diawali dengan kegiatan jalan santai yang mana pesertanya adalah para siswa - siswi dan para bapak ibu guru di SMK Canda Bhirawa Pare. Acara jalan santai dimulai sekitar pukul 07.00 Wib dan selesai sekitar pukul 08.00 Wib yang kemudian langsung dilanjutkan dengan acara Gempar Musical Canda Bhirawa Pare. Acara Gempar Musical ini merupakan ajang kreativitas bagi para siswa - siswi SMK Canda Bhirawa Pare untuk menampilkan berbagai pertunjukan seni diantaranya pertunjukan musik baik band maupun akustik, dance, theater, dan beberapa pertunjukan seni lainnya.

Untuk memeriahkan acara ini diadakan juga pengundian berbagai macam door prize diantaranya door prize dari acara jalan santai, door prize langsung dari sponsor dan ada juga acara pemberian penghargaan dari perpustakaan sekolah bagi siswa - siswi yang paling rajin membaca atau meminjam buku diperpustakaan sekolah.

Launching Radio Suara Pendidikan Canda Bhirawa Pare

Launching Radio Suara Pendidikan Canda Bhirawa Pare dilaksanakan bersamaan dengan acara Dies Natalis 2011 SMK Canda Bhirawa Pare. Sehingga tepatnya pada hari sabtu 22 Januari 2011 telah diresmikan mengudaranya Radio Suara Pendidikan Canda Bhirawa Pare pada frekuensi gelombang 92.50 MHz. Acara ini diresmikan oleh bpk. Drs. Zainal Abidin yang mewakili bpk kepala sekolah SMK Canda Bhirawa Pare yang pada kesempatan tersebut berhalangan hadir. Untuk kedepannya Radio Suara Pendidikan Canda Bhirawa Pare ini diharapkan bisa menjadi salah satu media untuk mengembangkan dunia pendidikan yang bisa bermanfaat bagi keluarga besar SMK Canda Bhirawa Pare dan masyarakat umum.

Kamis, 28 April 2011

Unesco Dorong Pemuda Indonesia Berani Bicara

Untuk memfasilitasi keinginan tersebut, Komite Nasional Indonesia untu UNESCO (KNIU) menyelenggarakan Youth Desk Workshop untuk para pemuda. Workshop ini dibuka oleh Ketua KNIU Arief Rachman, di gedung Kemdiknas, Rabu (27/04).

"Workshop ini untuk mendengarkan suara pemuda, jadi kalian harus speak up," katanya saat membuka workshop tersebut.

Ada empat isu yang akan dibicarakan dalam workshop ini, yang disebut dengan 4e. Engage, yaitu untuk merangkul solidaritas antar pemuda. Ensure, meyakinkan bahwa pemuda Indonesia bisa ambil bagian dalam pembangunan. Encourage, menyelenggarakan dialog untuk membahas isu-isu yang sedang berkembang di regional maupun internasional, dan Empower, untuk memberdayakan potensi pemuda

YouthDesk Workshop merupakan langkah awal UNESCO untuk menyuarakan suara pemuda. Indonesia patut berbangga, karena dari 196 negara dalam UNESCO, baru 7 negara yang memiliki perwakilan pemuda termasuk Indonesia di dalamnya.

Arief menyebutkan, ada kecenderungan dalam siklus 20 tahunan di Indonesia terjadi perubahan-perubahan yang dipelopori oleh pemuda. Yaitu tahun 1908 berdirinya Boedi Oetomo, 1928 tercetusnya sumpah pemuda, 1945 Indonesia Merdeka, 1965 penumpasan G30S PKI, 1997 reformasi, dan dikhawatirkan akan terjadi perubahan-perubahan lagi dalam waktu dekat.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Arief mengajak para pemuda untuk menyuarakan aspirasinya wadah yang tepat. "Untuk itulah workshop ini kita adakan, agar suara para pemuda bisa di dengar dengan baik," katanya.

Turut hadir juga dalam acara tersebut Kepala Bidang Peningkatan Sumber Daya Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Mirhan Tabrani, yang menyampaikan bahwa Kemenpora juga memiliki program-program kepemudaan untuk meningkatkan potensi dan pengembangan karakter pemuda secara nasional maupun internasional.

"Dalam setiap kesempatan kami selalu mendorong pemuda untuk selalu berada di garda paling depan dalam meraih kemajuan. Diantaranya melalui revitalisasi gerakan pramuka, jambore pemuda Indonesia, program kapal pemuda nusantara Pertukaran pemuda internasional (PPIK, PPIA, PPIM, PPIKor, SSEAYP, JENESYS, dan PPICin), Konferensi-konferensi dan youth forum , Pengiriman delegasi pemuda Indonesia ke luar negeri," katanya.

Perwakilan United Nations Volunteer (UNV) Iulia Seviuc dari Moldova mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan tingkat sensitifitas relawan yang tinggi. Baik relawan kemanusiaan maupun relawan untuk bencana. "Dari berbagai kegiatan relawan, Indonesia banyak memegang peran," tuturnya.

Workshop ini mendatangkan peserta sebanyak 60 orang yang berasal dari SMA, Perguruan Tinggi, Organisasi Kepemudaan, Jurnalis muda, dan kalangan artis muda.

Minggu, 17 April 2011

TKJ Smk Canda Bhirawa Pare Kediri.html Komputer IT Teknologi

Buat download mania, tak perlu panjang lebar ,ini hanya sekedar saran.. download IDM (Internet Download Manager) 2011 tanpa registrasi, ini bukan trial ataupun dengan registrasi, tinggal satu kali install untuk sepuasnya.. Download Disini

Rabu, 30 Maret 2011

Pemilihan Rektor juga Memperhatikan Pilihan Publik

Kementerian Pendidikan Nasional memiliki hak suara 35 persen dalam pemilihan pimpinan perguruan tinggi negeri. Aturan tersebut berlaku setelah diberlakukannya PP 66/2010 dan Permendiknas 24/2010 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur Pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan Pemerintah. Dalam falsafah pemilihan bersama, harus disepakati tata aturan yang akan diambil, termasuk terhadap hasil yang nantinya akan menentukan siapa yang akan terpilih.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas Djoko Santoso menyampaikan, ada sembilan kriteria yang dipakai Kemdiknas dalam memilih rektor perguruan tinggi. Sembilan kriteria tersebut meliputi; kepakaran, pengetahuan tentang perguruan tinggi pemerintah dalam tridarma. Berikutnya, pengalaman manajemen perguruan tinggi, pandangan pengembangan perguruan tinggi pemerintah untuk yang akan datang, wawasan tentang pendidikan tinggi, kepedulian terhadap kebijakan nasional terkait dengan pendidikan tinggi, kepedulian terhadap perundingan nasional, kepedulian terhadap masalah masyarakat dan lingkungan, dan wawasan tentang internasionalisasi terkait perguruan tinggi.

"Selain sembilan kriteria itu, kami juga memperhatikan kondisi lapangan melalui public bot (pilihan publik)," kata Djoko saat memberikan keterangan pada jumpa pers di Kantor Kemdiknas, Selasa (29/03).

Sebelum diberlakukannya kedua aturan tersebut, senat perguruan tinggi menjaring semua nama bakal calon pimpinan. Dari hasil jaringan tersebut kemudian disaring tiga nama yang selanjutnya diserahkan kepada Kemdiknas untuk dipilih dan ditetapkan. Tapi setelah aturan tersebut berlaku, Kemdiknas tidak lagi langsung memilih dan menetapkan, melainkan duduk bersama dengan senat perguruan tinggi dalam sidang tertutup memilih dan menetapkan satu nama terpilih. Proporsi suara untuk Kemdiknas 35 persen dan senat universitas 65 persen.

Kenapa ada 35 persen bagi Kemdiknas, Djoko mengatakan, itu merupakan bagian dari birokrasi yang menegaskan bahwa pimpinan terpilih memiliki tugas tambahan sebagai birokrat, di samping tugas utamanya sebagai dosen yang memiliki jabatan akademik.

Dari tiga nama yang diajukan oleh senat perguruan tinggi kepada Kemdiknas, Kemdiknas memiliki waktu dua pekan untuk mempelajari dan memberikan penilaian sebelum akhirnya bersama-sama dengan senat universitas memutuskan satu nama.

Keunggulan Perguruan Tinggi Bukan untuk Dipertandingkan

Keunggulan perguruan tinggi atau universitas bukan untuk dipertandingkan, melainkan untuk dikolaborasikan bagi kepentingan umat manusia. Karena itu kehidupan di perguruan tinggi fasafahnya bukan saling menjatuhkan, melainkan saling bersinergi. Ini bisa dilihat dari publikasi-publikasi ilmiah yang dilakukan.
Demikian salah satu pokok pikiran Mendiknas Mohammad Nuh saat menyampaikan pidato penerimaan gelar kehormatan doktor honoris causa dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM) Johor Bahru, Malaysia, Sabtu (26/3) siang. Hadir dalam acara yang dirangkai dengan kegiatan wisuda ke-46 itu beberapa rektor dari perguruan tinggi di Indonesia, diantaranya, UI, ITB, IPB, Unesa.
Pemberian doktor HC dilakukan oleh Sultanat (isteri sultan Johor Bahru), Zarith Sofiah binti Almarhum Sultan Idris Shah, yang merangkap pimpinan UTM. Pada acara wisuda itu juga sebanyak 8 orang doktor dan 15 master asal Indonesia, turut diwisuda.
Dikatakan Mendiknas, membangun kerjasama yang erat antar perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) adalah mutlak diperlukan untuk meningkatkan daya saing global guna meraih kemakmuran dan kesejahteraan. Kawasan ASEAN merupakan kawasan di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Dengan jumlah penduduk sekitar 700 juta serta kekayaan sumberdaya alam yang melimpah dan pertumbuhan ekonomi sekitar 4,1% , ASEAN telah menjadi pusat pertumbuhan dan kekuatan ekonomi baru di dunia.
"Komitmen negara-negara ASEAN untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar bebas pada tahun 2015 adalah tantangan dan sekaligus peluang bagi kita. Untuk itu kerjasama yang erat dalam bidang pendidikan mutlak diperlukan. Karena itu pada kesempatan yang sangat baik ini, kami mengajak UTM untuk memperluas kerjasama yang lebih erat dan harmonis lagi dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia," katanya.

Dikatakannya, ada empat pilar didalam membangun kerjasama yang tidak boleh ditinggalkan, pilar pertama saling memahami, kedua saling pengertian, ketiga saling percaya, dan pilar keempat saling menguntungkan. "Keempat pilar ini menjadi penting sebagai landasan untuk menjalin sebuah kerja sama. Tentu saja dengan terlebih dahulu melihat kebutuhan masing-masing," katanya.

Pada bagian lain sambutannya, Nuh juga mengingatkan, kalau seseorang atau sebuah negara boleh memilih kawan, tapi tidak bisa dalam memilih tetangga, karena pada dasarnya tetangga adalah sesuatu yang melekat (given). "Karena itulah kerjasama dan menjaga hubungan baik dengan tetangga menjadi penting dan harus, karena hakekatnya memang bertetangga tidak bisa memilih," katanya.

Terhadap pemberian gelar kehormatan doktor honoris causa, mantan Menkominfo ini mengatakan, pemberian gelar kehormatan yang diterima dari UTM ini bukan untuk dirinya, tapi untuk komunitas pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.

"Saya benar-benar tidak menyangka bahwa apa yang saya lakukan semasa menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh November, Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Menteri Pendidikan Nasional mendapat perhatian yang luar biasa dari sebuah perguruan tinggi terbaik di Malaysia," katanya.

Rabu, 16 Maret 2011

Tkj Smk Canda Bhirawa Pare Kediri :Pemerintah Dukung Universitas Trilogi Dalam upayanya membentuk lulusan yang terampil dan berdaya guna di masyarakat

Dalam upayanya membentuk lulusan yang terampil dan berdaya guna di masyarakat, pemerintah mendukung terbentuknya universitas trilogi. Karena harus diakui bahwa lulusan yang terampil, akan melahirkan kesejahteraan bagi bangsanya. "Kampus trilogi ini sangat dekat dengan masyarakat. Mahasiswanya juga bisa belajar dari masyarakat, sehingga lulusannya bisa mengerti kebutuhan masyarakat," demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal pada talkshow mengenai universitas trilogi yang ditayangkan secara langsung oleh TVRI, Jumat malam (11/03/2011).

Universitas trilogi adalah universitas yang menggabungkan antara kewirausahaan dengan kemandirian. Gabungan atau kolaborasi tersebut adalah kolaborasi pendidikan dengan industri dan masyarakat.

Fasli menyebutkan, jumlah mahasiswa yang ada saat ini baru 18,7 persen dari jumlah penduduk usia 17-75 tahun. Angka tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan Malaysia (35 persen), Thailand (45 persen) dan Korea Selatan (91 persen). Jika Indonesia mampu meningkatkan angka partisipasi perguruan tingginya, terutama dengan mengedepankan keterampilan yang memadai, maka perekonomian bangsa juga akan meningkat.

Fasli juga menyampaikan bahwa pemerintah memiliki target untuk mendongkrak angka 18,7 persen tersebut menjadi 25 persen pada 2014 mendatang. "Perguruan tinggi pemerintah jumlahnya 83, terdiri dari 27 politeknik, dan sisanya universitas. Dari 83 perguruan tinggi tersebut hanya menampung 150 ribu mahasiswa. Maka dari itu, 250-300 ribu lagi diharapkan dari perguruan tinggi swasta," katanya.

Selain fokus pada peningkatan angka partisipasi di perguruan tinggi, Fasli meminta agar pihak kampus terus meningkatkan kualitas lulusannya agar tidak menambah jumlah pengangguran terdidik yang ada saat ini. Karena menurutnya, perguruan tinggi tidak boleh menjadi menara gading, dia harus mampu memberikan kontribusi pada masyarakat. "Jangan sekedar menambah saja, tapi harus diperhatikan mutu dan relevansi dan semangat kewirausahaannya," katanya.

Mahasiswa perwakilan dari Sekolah Tinggi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) juga turut hadir dalam talkshow tersebut, dan merupakan salah satu perguruan tinggi yang akan menjadi universitas trilogi ke depan.

Alumni STM Canda Bhirawa Pare: Mendiknas Lantik Kepala Pustekkom

Alumni STM Canda Bhirawa Pare ada tmen q 1 klas ga ya. ... Alumni STM Canda Bhirawa Pare reuni akbar sanyuri Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh melantik Dr. Ir. Ari Santoso, DEA sebagai Kepala Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional. Ari Santoso dilantik pada Selasa (15/03/2011) di Gedung Kemdiknas, menggantikan Dr. Ir. Lilik Gani H.A, M.Sc.

Dalam sambutannya Mendiknas menyampaikan tiga hal yang harus dipegang oleh pimpinan dalam melaksanakan tugas, agar misi 5K yang dicanangkan Kemdiknas bisa terealisasi. Tiga hal tersebut adalah membiasakan diri untuk berbagi sumber daya yang dimiliki, mengintegrasikan proses, dan keterbukaan untuk menerima teknologi.

Adapun misi 5K yang dimaksud adalah ketersediaan layanan pendidikan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan, dan kepastian.

Mendiknas berharap, kehadiran Pusat Teknologi dan Komunikasi kedepan bisa menjadi tulang punggung bagi realisasi misi 5K tersebut. "Diharapkan kehadiran pustekkom kedepan diperbesar peran dan manfaatnya," katanya.

Usai pelantikan Ari Santoso mengatakan, akan melanjutkan perjuangan pimpinan yang sebelumnya. Ari menyadari tugasnya kedepan lebih berat karena tempat yang akan dipimpinnya merupakan tumpuan untuk efisiensi dan efektifitas. "Tugas kedepan lebih berat, karena tumpuan utama untuk efisiensi dan efektifitas ada di teknologi," katanya.

Begitu juga dengan Lilik Gani, usai pelantikan mengatakan akan terus mendukung Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan agar sesuai dengan harapan.

Selain Kepala Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Mendiknas juga melantik dua pejabat eselon II lainnya. Yaitu, Dra. Hj. Teriska R. Setiawan, M.Ed sebagai Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, dan Drs. E. Nurzaman AM., M.Si., M.M. sebagai Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa, serta sepuluh pejabat eselon IV di lingkungan Kemdiknas. (aline)

Minggu, 06 Maret 2011

Kemdiknas-ICMI Sepakat Tingkatkan Mutu SDM

Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI, di Aula Smesco UKM Jakarta, Rabu (2/03/2011). Nota tersebut berisi kesepakatan bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).


Penandatanganan MoU tersebut merupakan rangkaian acara ta'aruf dan pengukuhan pengurus ICMI Pusat 2010-2015. Menteri Nuh hadir bersama Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso.

Ketua Presidium ICMI Ilham A Habibie mengatakan, organisasinya berkomitmen memberdayakan masyarakat akar rumput. "Karenanya, ICMI konsisten dengan visi dan misi sebagai organisasi kemasyarakatan nonpolitis," ujarnya.


Ilham menambahkan, program pemberdayaan akar rumput tersebut terutama di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, serta ketercapaian Millenium Development Goals (MDG). "Program-program ini memerlukan penerapan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) tepat guna yang diimbangi oleh etika dan moral berdasarkan imtak (iman dan takwa) yang kuat. Karenanya, dalam lima tahun mendatang, program-program ICMI tetap berlandaskan dasar pokok ICMI, yakni imtak dan iptek," katanya. (aline)

Kuota Naik, Seleksi Guru Diperketat

Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal meminta agar Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) menyeleksi calon guru dengan ketat . Hal ini disampaikannya berkenaan dengan adanya kekhawatiran akan lonjakan minat masyarakat terhadap profesi guru.

"Menyadari bahwa portofolio itu bisa dimanipulasi. Apalagi ada penambahan kuota yang besar dari 200 ribu ke 300 ribu orang pada tahun ini untuk guru negeri dan swasta. Silakan semua rekan-rekan memastikan keluaran dari PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) itu adalah guru yang profesional," katanya ketika bertemu dengan peserta rapat kerja nasional Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia, di Hotel Atlet Century Park, Kamis (3/03/2011).

Jika sebelumnya masalah pada guru seakan-akan disebabkan karena ketidakjelasan, kesejahteraan, perlindungan, dan sebagainya, saat ini ketika masalah tersebut mulai terjawab, ternyata biaya untuk melaksanakan itu sangat besar. Fasli mengatakan, pada 2006 belum ada anggaran untuk tunjangan profesi.

Namun, tahun ini sudah ada anggaran R24 triliun rupiah. Kalau dilihat dari struktur anggaran Kementerian Pendidikan Nasional sebesar Rp249 triliun untuk 2011, sebesar Rp156 triliun diserahkan ke daerah. Dari jumlah tersebut, Rp94 triliun digunakan untuk gaji dasar guru dan tunjangan fungsional bagi guru nonpegawai negeri sipil. "Kalau sertifikasinya jalan terus, pada 2015 kami akan mengeluarkan dana Rp64 triliun untuk tunjangan profesi saja," katanya.

Atas dasar perhitungan tersebut, Fasli mengajak para peserta untuk membuat agenda dan merevitalisasi proses pembelajaran di LPTK baik negeri maupun swasta. Agar semua proses yang ada bisa membuat calon guru siap menjadi fasilitator yang berkualitas dalam dunia pembelajaran. "Kami ingin agar ada prosedur yang jelas cara mencari calon mahasiswa. Kami fasilitasi sedemikian rupa, agar 40-45 tahun mendatang, anak-anak kita tidak teraniaya," katanya.

Ke depan, diharapkan agar intake dari orang-orang yang mau menjadi guru makin jelas, yakni orang-orang yang memang dari awal sudah punya hati mau jadi guru. Dan harus dipastikan bahwa selama menjalani pendidikan di LPTK mereka dididik menjadi guru yang profesional. "Kombinasi antara faktor kognitif, afektif, psikomotor, harus menjadi jaminan sebelum mereka sebagai calon guru," katanya. (aline)

Selasa, 08 Februari 2011

SMK Teknologi Informasi

Kemajuan tehnologi saat ini tidak bisa dipungkiri lagi, apalagi dipisahkan dari masyarakat khususnya para remaja. Berbagai akses informasi dari belahan dunia bisa langsung kita ketahui hanya dalam hitungan detik, seolah dunia ini semakin sempit.

Kemajuan ini tentunya membuat perubahan yang amat besar bagi umat manusia dengan segala perbedaan dan budayanya. Perubahan ini juga tentunya membawa dampak besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dampak yang kita saksikan begitu jelas dan besar pengaruh kemajuan tehnologi terhadap nilai – nilai kebudayaan, hal ini memicu adanya proses modernisasi. Tehnologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam ( HP ), bahkan internetpun bukan menjadi sesuatu yang aneh mulai dari kota hingga pelosok-pelosok desa. Akibatnya baik nilai positif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Tanpa kita sadari perlahan-lahan mulai merubah pola hidup dan pola berpikir masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas tersendiri bagi mereka.

Di kalangan remaja yang merupakan komponen terpenting masyarakat yang paling rentang terkena dampak dari modernisasi ini, kenapa? Karena mereka lebih dekat dan lebih banyak berniteraksi dengan tehnologi seperti televisi, HP, ataupun internet. Dan juga secara pengaruh merekalah yang paling rentan terkena pengaruh / dampak negatif dari tehnologi tersebut. Dulu kita lihat para siswa bersekolah hanya dengan membaea buku – buku pelajaran ataupun alat tulis, tapi kini kita dapat saksikan para siswa berangkat sekolah dengan HP yang sudah menjadi barang wajib bagi mereka. Entah sebenarnya mereka benar – benar membutuhkannya sebagai alat komunikasi atau tidak, yang jelas sekarang bagi para remaja, HP merupakan sarana gaul yang mutlak mereka miliki. Dan inipun kembali menjadi ajang kompetisi tersendiri bagi mereka, semakin bagus dan canggih HP yang mereka punya, semakin gaul dan percaya dirilah mereka. Dari mana meraka mendapatkan HP tesebut? Tentunya dari orang tua, apalagi begi mereka yang tergolong berkecukupan. Orang tua seperti itu akan merasa bangga jika sudah bisa memenuhi permintaan – permintaan anaknya tanpa memperhatikan lebih jauh dari dampak yang akan ditimbulkan. Dan anehnya jika dampak negatif si anak sudah dirasa oleh orang tua, mereka pasti akan menyalahkan mereka.

Memberikan alat komunikasi seperti HP kepada anak sebenarnya bukan hal yang salah, kerena dengan hal tersebut mungkin orang tua berharap, komunikasi dengan si anak menjadi lebih mudah dan lancar. Akan tetapi hal tersebut menjadi boomerang ketika ternyata HP tersebut disalahgunakan untuk hal-hal negatif seperti menyimpan foto-foto ataupun video porno yang juga digunakan sebagai alat yang memperlancar komunikasi dengan lawan jenis seperti pasaran. Sehingga dampak negatif si anak seperti pergaulan bebas, seks diluar nikah dan menurunnya prestasi belajar bahkan juga bisa terjadi anak mengambil uang ataupun barang milik orang tua tanpa izin hanya untuk membeli pulsa. Jika sudah seperti ini siapa lagi yang akan disalahkan? Oleh karena itu orang tua sebaiknya memperhatikan secara matang-matang tentang dampak bagi si anak sebelum memberikan barang seperti HP atau yang lainnya. Selain itu orang tua juga baiknya ikut mengawasi dan mengarahkan agar anak tidak lepas kontrol dalam menggunakan HP, apalagi sekarang sudah banyak HP dengan segudang fitur yang membuat para remaja semakin tertakik untuk memilikinya. Seperti kemera, video recorder, hingga internet di suguhkan di benda ini.

Selain HP, kemajuan kemajuan tehnologi juga ditandai dengan masuknya akses internet yang saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup remaja. Dengan internet meraka dapat dengan mudah mengakses data-data informasi dari seluruh dunia. Tentu tidak semua informasi yang disajikan adalah informasi yang layak diakses oleh para remaja. Terkadang dengan internet meraka dapat dengan bebas menyaksikan hal yang berbau pornografi dan pornoaksi yang memang dapat diakses dengan mudah di dunia maya ( internet ). Tentu hal ini hal ini menimbulkan efek yang kurang baik bagi perkembangan kepribadian remaja. Dari yang semula mereka merasa tabu tentang seks, sampai akhirnya mereka melihat seksualitas yang di obral di internet tanpa pengarahan dan bimbingan yang tepat dan mereka merasa penasaran bahkan mencobanya. Karena itu, tak heran jika saat ini pergaulan remaja khususnya di Indonesia menjadi sangat menghawatirkan dan meresahkan masyarakat terutama orang tua.

Televisi juga merupakan produk modernisasi yang memberikan dampak besar terhadap kehidupan dan perubahan nilai-nilai masyarakat. Khususnya para remaja, banyak dari mereka yang meniru gaya hidup dari publik figur yang mereka saksikan lewat televisi. Mulai dari model baju terbaru, potongan rambut, bahkan tak jarang dari mereka yang meniru tingkah laku para selebritis yang meraka lihat di televisi, tanpa perduli apakah gaya dari publik figur yang meraka tiru sesuai dengan kondisi dan situasi dimana meraka tinggal atau tidak. Memang pasa masa transisi ini para remaja mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja, serta menjadikan role modelnya itu sebagai identitasnya. Tak heran jika kita dapati banyak remaja yang meniru gaya selebritis idola meraka, dari mulai gaya rambut, gaya berbusana bahkan gaya pacaran para artis yang mereka saksikan lewat televisi.

Kita sebagai remaja seharusnya lebih mengerti kondisi dan kewajiban kita sebagai anak sekaligus harapan keluarga dan Bangsa ini. Masa remaja merupakan masa yang paling rentan dalam perkembangan kejiwaan. Pada usia remaja ini, kita telah meninggalkan usia kanak-kanak dimana kita tidak dapat disebut lagi sebagau anak kecil. Tapi juga belum bisa diterima dalam kelompok orang dewasa. Pada masa ini remaja telah mulai mencari-cari siapa dirinya sebenarnya ( looking for identity / identity information ), berusaha untuk menemukan kelompok atau teman-teman yang mau mengakui kemampuan dan menghargai dirinya dan telah mulai memiliki minat terhadap lawan jenis ( minat seksual ). Masa remaja adalah masa pencari jati diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melaluli jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah dan berdampak buruk terhadap perkembangan kepribadiannya dimasa yang akan datang. Itulah kenapa masa remaja adalah masa yang paling rawan terhadap pengaruh yang datang daru luar. Baik itu positif ataupun negatif, disinilah peran sebagai orang tua sangat dibutuhkan untuk membimbing dan mengarahkan anak remaja agar tidak kehilangan kontrol dirinya ( self control ).

Semestinya juga sebagai orang tua, selalu memantau perkembangan anak,dengan tanpa mengekang kreatifitas ataupun dunia anak. Karena anak juga memiliki dunia sendiri, dimana tinggal dengan sejuta imajinasi dan juga teman- teman yang mereka miliki. Tugas orang tualah mendidik dan mengarahkan agar nanti dunia anak tidak hanya menjadi dunia yang dipenuhi dengan kegelapan, tapi juga dunia yang diwarnai dengan keceriaan dan kebahagiaan serta dunia dimana mereka mencari citra dirinya ( image of self ) serta positif dan memiliki rasa percaya diri ( self esteem ).

Sekarang ini, akibat produk modernisasi tadi dapat kita lihat bahea tak ada bedanya gaya hidup remaja kota dengan gaya hidup remaja desa. Budaya Barat yang dulu diadaptasi dan ditiru remaja kota, kini telah melanda remaja desa berkat kemajuan tehnologi. Budaya tolong menolong, budaya santun dan lugu yang juga menjadi cirri khas remaja desa perlahan mulai pudar meskipun tidak hilang sama sekali dan berganti dengan budaya urakan yang dengan bangga mereka sebut dengan istilah “ GAUL”

WEBSITE SMK CANDA BHIRAWA PARE

Sabtu kemarin (4/12), saya mengunjungi Indonesian Manufacturing 2010 di PRJ Kemayoran. Pameran ini berlangsung tanggal 1-4 Desember, terdiri dari beberapa rangkaian pameran yaitu Machine Tools, Plastic & Rubber dan Pro Pak. Rasanya seperti “pulang kampung” lagi ke Pabrik, meskipun beberapa jenis mesin yang dipamerkan berbeda dengan mesin-mesin yang dulunya sering kutemui di LG Philips, tempatku bekerja. Sebagian besar mesin yang dipamerkan adalah mesin-mesin CNC, PLC, alat-alat ukur, tools, genset, dan kompressor.

Selamat Datang

Selamat Datang

Pameran dikunjungi banyak praktisi di bidang manufaktur, di hari terakhir ini beberapa mesin telah di labeli SOLD dan siap diantar ke pemesan, saya yang datang tidak mewakili siapa-siapa pastinya tak memesan apa-apa, niat saya sebenarnya mencari mesin-mesin pengolah hasil pertanian yang bisa diaplikasikan di kampung, ternyata pameran ini hanya memamerkan mesin yang berhubungan dengan metal, tapi tak apalah berkeliling melihat stand pameran dengan berbagai macam produk tetaplah menarik bagi seorang laki-laki, seperti begitu tertariknya seorang laki-laki ketika berjalan-jalan di Toko Perkakas semacam AC* Har*****, istri sayapun yang kebetulan berlatar belakang Teknik senang melihat produk-produk yang dipamerkan.

Beberapa perwakilan negara-negara produsen seperti Korea, Taiwan, Jerman, Thailand, dan Singapura membuka stand, dan yang paling luas areanya adalah dari Singapura.Mereka menyasar pasar Indonesia yang terus berkembang.

Stand Perusahaan Korea

Stand Perusahaan Korea

Tapi ada satu stand peserta yang menarik perhatian saya, tempatnya agak terpisah dari kerumunan produk-produk premium perusahaan besar, terpajang hasil karya anak bangsa, karya anak SMK. Tiga mobil tampak terparkir, yaitu sebuah mobil double cabin, satu SUV dan satu mobil pick up.

Begitu memasuki stand-nya, saya langsung disapa oleh penjaga stand, Eky Hartono namanya, ternyata dia masih kelas 3 SMK Warga Surakarta. Untuk ukuran remaja seumurannya, Eky sangat fasih dalam menjelaskan produk, product knowledge dan mungkin ilmu marketingnya lumayan bagus. Beberapa pertanyaan dilayaninya persis seperti seorang CS bank menjelaskan produknya. Saya menggunakan analogi CS Bank, karena hanya itulah yang saya tahu, pengalaman membeli mobil belum pernah.

Menurut Eky, mobil yang dipajang disana adalah asli bikinan anak-anak SMK yang bekerja sama dengan 2 perusahaan partner. Ada lima SMK tempat perakitan mobil, SMK tersebut berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, salah satunya termasuk SMK Warga Surakarta tempat Eky bersekolah. Beberapa orang nampak mencoba mobil Double cabin dengan merk Digdaya, harganya termasuk murah hanya Rp. 125 Juta, dengan mesin 1500 cc yang dibuat sendiri oleh anak-anak SMK ini juga. Sementara itu untuk SUV harganya sedikit lebih mahal yaitu Rp. 140 juta dengan kapasitas mesin yang sama. Untuk pick upnya dijual seharga 60 juta. “Semua harga On The Road”, kata eky berpromisi. “90% bahannya adalah lokal dan sisanya yang diimpor adalah Electrical Component Unit”, jelas Eky.

Engine Merk Esemka

Engine Merk Esemka

Eky dan Mobil Karya Anak SMK

Eky dan Mobil Karya Anak SMK

Kalau diperhatikan bahan yang digunakan kayaknya lebih kuat dibanding mobil pada umumya, hanya saja dalam assembly-nya masih terdapat beberapa kekurangan dan nampak kurang teliti seperti bagian sambungan yang agak kurang rapi, tapi secara umum karya anak muda yang masih berumur belasan ini patut diapresiasi. Kabarnya beberapa Pemda telah melakukan pemesanan.

Anak-anak muda ini sebenarnya bisa berkarya, hanya saja dari sisi pemasaran mereka membutuhkan campur tangan dan bantuan tenaga profesional, termasuk dalam pengurusan perizinan. Seorang sumber mengatakan bahwa untuk saat ini, hanya dua Kepolisisan Daerah yang bersedia mengeluarkan STNK yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ilmunya sudah kita miliki, bahkan anak-anak muda inipun bisa membuat. Semoga langkah-langkah kreatif anak-anak muda ini bisa terus berlanjut sehingga suatu saat nanti kita bisa memiliki produk yang benar-benar asli indonesia, dari sisi merk, design dan produksi.

Kamis, 13 Januari 2011

Home SMK CANDA BHIRAWA PARE



siswi SMK Canda Bhirawa Pare. ... Setiap awal tahun ajaran baru di SMK Canda Bhirawa Pare akan disibukkan dengan

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008