Kamis, 29 Juli 2010

297 Siswa SMA Ikuti Gebyar Apresiasi Karakter Siswa Indonesia

mengikuti Gebyar Apresiasi Karakter Siswa Indonesia (Gebyar AKSI) mulai 6-12 Mei 2010 di Taman Wisata Wiladatika, Cibubur, Jakarta. Kegiatan ini merupakan wahana bagi siswa SMA untuk menggali, mengekspresikan, serta mengaktualisasikan kreativitas dan karakter dalam bentuk sikap dan perbuatan.

Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Dirjen Mandikdasmen Kemdiknas) Suyanto menyampaikan, anak-anak harus memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan agama. Pelaksanaan pendidikan karakter, kata dia, diselenggarakan baik dalam kurikuler maupun ekstrakurikuler. "Kegiatan kurikuler yaitu pada pelajaran Pendidikan Agama, akhlak mulia, kepribadian, dan Pendidikan Kewarganegaraan, " katanya usai membuka acara di Taman Wisata Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Jumat (7/5/2010).

Sementara untuk kegiatan ekstrakurikuler, lanjut Suyanto, dilakukan melalui pelatihan, modeling, dan langsung terjun ke masyarakat untuk menunjukkan kepedulian. "Di Amerika, anak-anak diajari berpuasa, bukan karena dia agamanya Islam, tetapi supaya dia menghayati penderitaan orang-orang miskin," katanya.

Direktur Pembinaan SMA Sungkowo mengatakan, kegiatan ini bukan hanya gebyar semata, tetapi merupakan motivasi agar di daerah dan sekolah khususnya, untuk menggali potensi-potensi yang bisa dijadikan sebagai unggulan pendidikan karakter. "Potensi itu yang nantinya dijadikan model sebagai pembinaan anak-anak bangsa. Dengan pendidikan karakter itu, kita bicara character building atau membangun karakter bangsa," ujarnya.

Adapun ruang lingkup kegiatan meliputi salam nusantara yaitu perkenalan diri dalam bahasa daeerah dan nasional, penampilan budaya daerah, dan presentasi profil daerah. Kemudian, program motivasi, program aksi kebangsaan, program aksi kreativitas, program aksi kepedulian, dan program wisata budaya. Agung -GIM-

Pemerintah Alokasikan Rp100 milyar dari APBN-P untuk Perkuat Sekolah Berdasarkan Hasil Pemetaan Ujian Nasional

Perubahan (APBN-P) untuk memperkuat sekolah berdasarkan hasil pemetaan Ujian Nasional (UN). Alokasi anggaran ini, program besarnya dikhususkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers terkait evaluasi pelaksanaan UN SMA sederajat 2010 usai memimpin rapat dengan sejumlah kepala dinas pendidikan provinsi di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Rabu (5/5/2010).

"Kami sudah mengalokasikan dana secara khusus untuk memperkuat sekolah-sekolah dengan memanfaatkan peta UN. Dari peta ini, kita lakukan perbaikan secara sistematis," kata Mendiknas, yang didampingi Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Baedhowi, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Suyanto, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Mansyur Ramli.

Mendiknas mengatakan, prioritas penggunaan anggaran ini adalah untuk sekolah-sekolah yang prestasinya relatif rendah. Selain itu, kata Mendiknas, digunakan pula untuk meningkatkan kualilfikasi dan kompetensi guru, serta pembangunan sarana dan prasarana. "Nanti kita cek apa betul sekolah yang (siswanya lulus) nol persen itu karena sarana dan prasarananya kurang. Kalau begitu, kita kerja sama dengan pemerintah provinsi, kabupatan, dan kota untuk segera melakukan intervensi," katanya.

Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan UN Ulangan SMA/MA/SMK yang akan dilaksanakan mulai 10-14 Mei 2010, Mendiknas menyampaikan, tidak ada perbedaan derajat kesulitan antara soal UN Utama dan UN Ulangan. "Kalau lebih rendah supaya lulus tinggi, itu penghinaan besar-besaran terhadap anak-anak yang mengulang. Ya mesti saja kamu lulus wong soalnya lebih gampang. Itu kan ngga punya pride sama sekali dia," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Daerah Istimewa Yogyakarta Suwarsih Madya mengapresiasi langkah Kemdiknas untuk menggunakan hasil UN sebagai umpan balik dan penentuan langkah intervensi kebijakan. Namun, kata dia, dinas akan melakukan brainstorming dengan para kepala sekolah sebelum dilakukan upaya intervensi kebijakan."Mudah- mudahan langkah ini seterusnya begitu, sehingga kami punya harapan untuk meningkat," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, untuk menangani siswa SMA yang mengulang UN, pihaknya melalukan pola remedial dan pendekatan perorangan baik dengan siswa maupun orang tua. Agung -GIM-

Mendiknas Melantik Rektor Universitas Negeri Jakarta

melantik rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Senin (26/4/2010) di Gedung Perpustakaan Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta. Prof. Dr.Bedjo Sujanto, M.Pd. kembali dikukuhkan sebagai rektor UNJ untuk masa bakti 2010-2014.

Dalam sambutannya, Mendiknas menyampaikan, perguruan tinggi apabila dalam dinamika kehidupannya tidak dikelola dengan baik, fasilitasnya serba kekurangan, proses belajarnya tidak mampu mengeksplorasi potensi intelektualitasnya, dan tidak saling menghormati, tetapi justru kekerasan yang menjadi budaya maka kampus akan melahirkan generasi yang mengidap kecacatan sosial. "Generasi yang tercerabut nilai kesantunan dan kesopanannya. Generasi yang tidak memiliki hati, simpati, dan empati. Dia hanya asyik dengan dirinya sendiri," katanya.
Di samping mengidap kecacatan sosial atau sosio idiot, lanjut Mendiknas, kampus juga akan melahirkan generasi yang tidak memiliki kemampuan teknis atau technical idiot. Generasi yang kehilangan kepenasaran intelektual atau intellectual curiosity. Kehadirannya bukan saja menambah beban dan persoalan bagi bangsa. "Di sinilah pentingnya kampus harus terus menerus meningkatkan kualitas dunia akademik, kemuliaan, dan interaksi sosialnya, serta menjadi pelopor dalam melahirkan generasi yang memilikii kecerdasan teknis dan kecerdasan sosial . Generasi yang terbebas dari technical idiot dan sosio idiot," katanya.

Mendiknas mengatakan, UNJ adalah salah satu universitas besar dan terbaik yang dimiliki bangsa ini. Hal ini, kata Mendiknas, ditandai dengan berbagai kontribusi khususnya dalam menghasilkan para pendidik dan tenaga kependidikan profesional dan juga menjadi sumber keteladanan. "Oleh karena itu, kami sampaikan terima kasih dan memberikan kepercayaan dan dukungan penuh agar UNJ terus menerus meningkatkan prestasi dan kontribusinya, sehingga masyarakat dan bangsa ini memperoleh manfaat sebesar-besarnya, " katanya.

Mendiknas Resmikan Gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru

Usai melantik Rektor UNJ yang baru, Mendiknas meresmikan Gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru. Bangunan ini, kata Mendiknas, dapat dijadikan sebagai salah satu simbol komitmen untuk meningkatkan kualitas guru. "Mudah-mudahan dengan kehadiran gedung dan fasilitas yang ada di sini, sebagian dari persoalan mengenai peningkatan kualitas guru bisa kita selesaikan," katanya.

Mendiknas menaruh harapan besar kepada UNJ untuk terus bersama-sama ikut meningkatkan kualitas pendidikan melalui sertifikasi kualifikasi dari para guru. Harapan yang sama juga disampaikan Mendiknas kepada perguruan tinggi lain baik negeri maupun swasta. "Di pendidikan tidak dikenal diskriminasi. Kebijakan kita adalah kebijakan nondiskriminatif. Kita tidak boleh membeda-bedakan antara pendidikan umum dengan keagamaan, negeri dan swasta, yang kaya maupun yang miskin. Semua harus mendapatkan kesempatan yang sama," katanya.

Acara peresmian gedung ditandai dengan panandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Mendiknas. Bedjo mengatakan, Gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru ini sebelumnya adalah gedung teater yang terbakar pada 30 Juli 2008. Dia mengatakan, gedung ini dibangun menggunakan dana stimulus pada 2009. Dari gedung berlantai dua, gedung ini sekarang menjadi berlantai sepuluh. "Fungsi gedung teater tetap dan ada di lantai 9 dan 10. Pembangunan dilakukan kurang lebih tujuh bulan menghabiskan dana 94 miliar rupiah dari dana stimulus," katanya.

Kamis, 15 Juli 2010

rancangan renstra deptan 2010-2014 lengkap.pdf

Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, dan Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencaan Pembangunan Nasional Nomor 5 tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2010-2014 dinyatakan bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga harus menyiapkan Rancangan Renstra-KL sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada Rancangan Awal RPJMN dan menetapkan Renstra-KL setelah disesuaikan dengan RPJMN 2010-2014.



Departemen Pendidikan Nasional pada saat ini sedang menyusun Draf Rencana Strategis Departemen Pendidikan 2010-2014 yang telah mengacu pada rancangan awal RPJMN 2010-2014. Rancangan Renstra Depdiknas disusun melalui berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan pendidikan di pusat dan di daerah, partisipasi seluruh pejabat Depdiknas, serta dengan memperhatikan arah reformasi perencanaan dan penganggaran yang telah ditentukan oleh Bappenas dan Departemen Keuangan. Rancangan Renstra ini juga disusun dengan semangat untuk menjaga kesinambungan pembangunan pendidikan nasional dan sebagai landasan bagi pemerintahan periode 2010--2014 dalam menentukan arah pembangunan pendidikan ke depan serta menjadi pedoman bagi satuan kerja pendidikan, baik di pusat maupun di daerah dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan pendidikan nasional.

Naskah ini masih berupa rancangan teknokratis yang memerlukan kritik dan saran untuk penyempurnaan. Untuk memperoleh masukan tersebut itulah maka rancangan Renstra Depdiknas tahun 2010-2014 versi 17 September 2009 diunggah dalam laman www.depdiknas.go.id untuk dapat dibaca oleh masyarakat luas sehingga masyarakat dapat memahami, menilai dan memberi masukan untuk menyempurnakan Draf Renstra tersebut. Kami mengucapkan terima kasih apabila Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan masukan terhadap Rancangan Renstra tersebut melalui email renstra.depdiknas1014@gmail.com.

Sekretaris Jenderal


Prof. Dr. Dodi Nandika, MS

Draf Renstra Depdiknas 2010-2014. Rancangan Renstra

http://pencercah.files.wordpress.com/2010/01/draf_renstra_depdiknas_2010_-_2014_utuh1.pdf

Draf Rencana Strategis Departemen Pendidikan 2010-2014

http://www.diknas.go.id/downloadx/1257481696.pdf

INFO RESTRA DEPDIKNAS ARTIKEL RESTRA DEPDIKNAS

Wajah Asli Pendidikan Kita


"We are told that people stay in love because of chemistry, or because they remain intrigued with each other, because of many kindnesses, because of luck. But part of it has got to be forgiveness and gratefulness."


~Ellen Goodman~


"In the positive thinking, always there are positive action"


~Agus Triawan~


"Sudah saatnya Generasi Muda Kita Terbebas dari Buta Hurup Cyber"


~Arip Nurahman~


Rancangan Draf Renstra Depdiknas 2010 - 2014


Jakarta -- Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) saat ini sedang menyusun Draf Rencana Strategis Departemen Pendidikan 2010 - 2014 yang mengacu pada rancangan awal RPJMN 2010 - 2014.



Menurut Sekretaris Jenderal Depdiknas pada laman Depdiknas dalam rangka meminta masukan terhadap Draf Renstra Depdiknas 2010 - 2014.


Rancangan Renstra Depdiknas disusun melalui berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan pendidikan di pusat dan di daerah, partisipasi seluruh pejabat Depdiknas, serta dengan memperhatikan arah reformasi perencanaan dan penganggaran yang telah ditentukan oleh Bappenas dan Departemen Keuangan.


Rancangan Renstra ini juga disusun dengan semangat untuk menjaga kesinambungan pembangunan pendidikan nasional dan sebagai landasan bagi pemerintahan periode 2010 - 2014 dalam menentukan arah pembangunan pendidikan ke depan serta menjadi pedoman bagi satuan kerja pendidikan, baik di pusat maupun di daerah dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan pendidikan nasional.


Sesuai Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, dan Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencaan Pembangunan Nasional Nomor 5 tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2010 - 2014 dinyatakan bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga harus menyiapkan Rancangan Renstra-KL sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada Rancangan Awal RPJMN dan menetapkan Renstra-KL setelah disesuaikan dengan RPJMN 2010 - 2014.


Naskah ini masih berupa rancangan teknokratis yang memerlukan kritik dan saran untuk penyempurnaan. Untuk memperoleh masukan tersebut itulah maka rancangan Renstra Depdiknas tahun 2010 - 2014 versi 17 September 2009 untuk dapat dibaca oleh masyarakat luas sehingga masyarakat dapat memahami, menilai dan memberi masukan untuk menyempurnakan Draf Renstra tersebut. Kami mengucapkan terima kasih apabila Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan masukan terhadap Rancangan Renstra tersebut melalui email renstra.depdiknas1014@gmail.com.


Untuk melihat Draf Renstra Depdiknas Tahun 2010 - 2014 dapat diunduh pada link berikut:


Draf Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional periode 2010 - 2014.


Draf Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional periode 2010 - 2014 (Per Bagian).




Ditulis Ulang Oleh:


Arip Nurahman


Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia


&


Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, U.S.A.


Semoga Bermanfaat

Rancangan Draf Renstra Depdiknas 2010 - 2014 Jakarta

http://www.lapan.go.id/BAB%20I.PDF

Sabtu, 03 Juli 2010

SMK CANDA BHIRAWA PARE: 297 Siswa SMA Ikuti Gebyar Apresiasi Karakter Siswa Indonesia

mengikuti Gebyar Apresiasi Karakter Siswa Indonesia (Gebyar AKSI) mulai 6-12 Mei 2010 di Taman Wisata Wiladatika, Cibubur, Jakarta. Kegiatan ini merupakan wahana bagi siswa SMA untuk menggali, mengekspresikan, serta mengaktualisasikan kreativitas dan karakter dalam bentuk sikap dan perbuatan.

Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Dirjen Mandikdasmen Kemdiknas) Suyanto menyampaikan, anak-anak harus memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan agama. Pelaksanaan pendidikan karakter, kata dia, diselenggarakan baik dalam kurikuler maupun ekstrakurikuler. "Kegiatan kurikuler yaitu pada pelajaran Pendidikan Agama, akhlak mulia, kepribadian, dan Pendidikan Kewarganegaraan, " katanya usai membuka acara di Taman Wisata Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Jumat (7/5/2010).

Sementara untuk kegiatan ekstrakurikuler, lanjut Suyanto, dilakukan melalui pelatihan, modeling, dan langsung terjun ke masyarakat untuk menunjukkan kepedulian. "Di Amerika, anak-anak diajari berpuasa, bukan karena dia agamanya Islam, tetapi supaya dia menghayati penderitaan orang-orang miskin," katanya.

Direktur Pembinaan SMA Sungkowo mengatakan, kegiatan ini bukan hanya gebyar semata, tetapi merupakan motivasi agar di daerah dan sekolah khususnya, untuk menggali potensi-potensi yang bisa dijadikan sebagai unggulan pendidikan karakter. "Potensi itu yang nantinya dijadikan model sebagai pembinaan anak-anak bangsa. Dengan pendidikan karakter itu, kita bicara character building atau membangun karakter bangsa," ujarnya.

Adapun ruang lingkup kegiatan meliputi salam nusantara yaitu perkenalan diri dalam bahasa daeerah dan nasional, penampilan budaya daerah, dan presentasi profil daerah. Kemudian, program motivasi, program aksi kebangsaan, program aksi kreativitas, program aksi kepedulian, dan program wisata budaya. Agung -GIM-

SMK CANDA BHIRAWA PARE: Indonesia Kirim Dosen Muda Untuk Mendalami Pendidikan Matematika Realistik di Belanda

untuk mendalami pendidikan matematika realistik selama 12 bulan di Freudenthal Institute, University of Utrecht, Belanda.

Para dosen dilepas secara resmi pada hari Jumat, (05/02) kemarin, oleh Marrik Bellen, Direktur Nuffic-Neso Indonesia didampingi oleh Direktur Ketenagaan Dikti Bapak Muchlas Samani di kantor Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, Senayan, Jakarta. Yang sebelumnya selama 8 bulan terakhir para dosen tersebut belajar bahasa Inggris dan mata kuliah dasar pada Program Magister Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana di Unsri Palembang sebanyak 7 orang dan di Unesa Surabaya sebanyak 6 orang.

Para dosen tersebut terdiri dari sepuluh orang perempuan dan tiga orang pria yang direkrut oleh Institut pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ITB dari sepuluh universitas yang tersebar di Indonesia.

Program Master Pendidikan Matematika Realistik (PMR) atau International Master Program om Mathematics Education (IMPoME) adalah hasil kerjasama cost sharing antara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) dan Nuffic-Neso Indonesia. Setelah selesai mendalami pendidikan di Utrecht, mereka akan kembali ke Indonesia untuk melakukan penelitian selama enam bulan dan kegiatan penelitian ini akan dibiayai oleh beasiswa Dikti.

Program ini bertujuan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan matematika di sekolah dasar di Indonesia dengan memberikan beasiswa kepada para dosen pendidikan matematika di lembaga pendidikan keguruan untuk mempelajari PMR atau Realistic Mathematics Education (RME) dinegeri asalnya Belanda, dimana salah satu ahlinya adalah Hans Freudenthal.

"Keikutsertaan peserta dalam program pendidikan ini merupakan bentuk kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Belanda, baik sebagai tempat referensi dan pengetahuan tentang pendidikan matematika. Ilmu dan pengalaman yang akan didapatkan dapat diterapkan sesuai dengan kondisi di Indonesia. Matematika menjadi pelajaran yang mudah dimengerti dan menyenangkan." demikian sambutan Marrik Bellen, Direktur Nuffic-Neso Indonesia.

Program IMPoME ini merupakan kerjasama pertama antara Neso dan Dikti yang direncanakan berlangsung kurang lebih 5 tahun dengan tujuan utamanya adalah untuk mendukung program implementasi dan diseminasi PMRI yang telah tersebar di 18 provinsi yang terbukti dapat membuat anak menjadi senang dengan matematika yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika di sekolah. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan mutu program studi pendidikan matematika di Unesa dan Unsri karena dapat bekerjasama dengan University Utrecht yang merupakan universitas terbaik di belanda dan masuk di jajaran 50 besar dunia. (AND) -Sidiknas-

SMK CANDA BHIRAWA PARE: Mendiknas Melantik Rektor Universitas Negeri Jakarta

melantik rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Senin (26/4/2010) di Gedung Perpustakaan Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta. Prof. Dr.Bedjo Sujanto, M.Pd. kembali dikukuhkan sebagai rektor UNJ untuk masa bakti 2010-2014.

Dalam sambutannya, Mendiknas menyampaikan, perguruan tinggi apabila dalam dinamika kehidupannya tidak dikelola dengan baik, fasilitasnya serba kekurangan, proses belajarnya tidak mampu mengeksplorasi potensi intelektualitasnya, dan tidak saling menghormati, tetapi justru kekerasan yang menjadi budaya maka kampus akan melahirkan generasi yang mengidap kecacatan sosial. "Generasi yang tercerabut nilai kesantunan dan kesopanannya. Generasi yang tidak memiliki hati, simpati, dan empati. Dia hanya asyik dengan dirinya sendiri," katanya.
Di samping mengidap kecacatan sosial atau sosio idiot, lanjut Mendiknas, kampus juga akan melahirkan generasi yang tidak memiliki kemampuan teknis atau technical idiot. Generasi yang kehilangan kepenasaran intelektual atau intellectual curiosity. Kehadirannya bukan saja menambah beban dan persoalan bagi bangsa. "Di sinilah pentingnya kampus harus terus menerus meningkatkan kualitas dunia akademik, kemuliaan, dan interaksi sosialnya, serta menjadi pelopor dalam melahirkan generasi yang memilikii kecerdasan teknis dan kecerdasan sosial . Generasi yang terbebas dari technical idiot dan sosio idiot," katanya.

Mendiknas mengatakan, UNJ adalah salah satu universitas besar dan terbaik yang dimiliki bangsa ini. Hal ini, kata Mendiknas, ditandai dengan berbagai kontribusi khususnya dalam menghasilkan para pendidik dan tenaga kependidikan profesional dan juga menjadi sumber keteladanan. "Oleh karena itu, kami sampaikan terima kasih dan memberikan kepercayaan dan dukungan penuh agar UNJ terus menerus meningkatkan prestasi dan kontribusinya, sehingga masyarakat dan bangsa ini memperoleh manfaat sebesar-besarnya, " katanya.

Mendiknas Resmikan Gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru

Usai melantik Rektor UNJ yang baru, Mendiknas meresmikan Gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru. Bangunan ini, kata Mendiknas, dapat dijadikan sebagai salah satu simbol komitmen untuk meningkatkan kualitas guru. "Mudah-mudahan dengan kehadiran gedung dan fasilitas yang ada di sini, sebagian dari persoalan mengenai peningkatan kualitas guru bisa kita selesaikan," katanya.

Mendiknas menaruh harapan besar kepada UNJ untuk terus bersama-sama ikut meningkatkan kualitas pendidikan melalui sertifikasi kualifikasi dari para guru. Harapan yang sama juga disampaikan Mendiknas kepada perguruan tinggi lain baik negeri maupun swasta. "Di pendidikan tidak dikenal diskriminasi. Kebijakan kita adalah kebijakan nondiskriminatif. Kita tidak boleh membeda-bedakan antara pendidikan umum dengan keagamaan, negeri dan swasta, yang kaya maupun yang miskin. Semua harus mendapatkan kesempatan yang sama," katanya.

Acara peresmian gedung ditandai dengan panandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Mendiknas. Bedjo mengatakan, Gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru ini sebelumnya adalah gedung teater yang terbakar pada 30 Juli 2008. Dia mengatakan, gedung ini dibangun menggunakan dana stimulus pada 2009. Dari gedung berlantai dua, gedung ini sekarang menjadi berlantai sepuluh. "Fungsi gedung teater tetap dan ada di lantai 9 dan 10. Pembangunan dilakukan kurang lebih tujuh bulan menghabiskan dana 94 miliar rupiah dari dana stimulus," katanya.

SMK CANDA BHIRAWA PARE: Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa

mengusung tema pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh pada upacara peringatan Hardiknas.

"Pendidikan karakter sangat penting untuk bangsa. Sekarang kita lihat banyak penegak hukum yang justru dihukum, pelayan publik yang justru minta dilayani. Semuanya itu berujung pada karakter," ungkapnya, Minggu (2/5/2010) di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta.

Selain menyoroti permasalahan karakter bangsa, Mendiknas juga menyoroti upaya Kemdiknas dalam mengatasi persoalan di bidang pendidikan. Pertama, Kemdiknas telah melaksanakan reformasi birokrasi. Kedua, penyediaan infrastruktur terkait akses informasi bekerja sama dengan MNC Group, melalui TV berbayarnya, Indovision menyiarkan siaran televisi untuk pendidikan. Ketiga, Kemdiknas meluncurkan web berbasis layanan dengan domain kemdiknas.go.id. Keempat, penyediaan taman bacaan di pusat perbelanjaan.

Dalam rangkaian peringatan Hardiknas, Kemdiknas menyerahkan arsip statis Kemdiknas kepada Arsip Nasional RI, MOU penyelenggaraan siaran "TV Citra Indonesia Terampil", peluncuran web berbasis layanan, dan peresmian taman baca.

Saresehan Nasional Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

DIKTI Muchlas Samani dan Kepala Pusat Kurikulum Diah Harianti mengadakan konferensi dan pers di Gerai Informasi dan Media, Kementerian Pendidikan Nasional, Kamis(13/01) siang.


Kementerian Pendidikan Nasional menyelenggarakan Sarasehan Nasional Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, di Hotel Bumikarsa, Jakarta. Kegiatan ini merupakan salah satu dari 8 program kerja 100 hari Mendiknas.



Tujuan Saresahan nasional adalah untuk (1) menyatukan pandangan terhadap pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa pada setiap jenjang pendidikan; (2) memperoleh masukan yang komprehensip tentang pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa; dan (3) mengidentifikasi pengalaman terbaik (best practice) pelaksanaan pengembangan budaya dan karakter bangsa yang dapat dijadikan model; (4) merumuskan kerangka induk (grand design) pendidikan budaya dan karakter bangsa pada berbagai jenjang pendidikan.


Peserta sarasehan diikuti sebanyak 195 orang, terdiri dari pakar pendidikan , tokoh masyarakat, budayawan, agamawan, akademisi, birokrat, praktisi, pengelola pendidikan, pemerhati pendidikan, dan pihak lain yang terkait.

Adapun hasil yang diharapakan dari kegiatan sarasehan ini adalah: (1) sikap dan komitmen terhadap perlunya pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional; (2) rumusan pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa dan setiap jenjang pendidikan yang dihasilkan dari berbagai pandangan tokoh-tokoh masyarakat yang peduli dan komit terhadap pendidikan budaya dan karakter bangsa; (3) program tindak lanjut untuk mengembangkan kerangka induk (grand design) pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dilengkapi panduan pada setiap jenjang pendidikan.

Selain kegiatan Sarasehan Nasional ini, juga akan dilaksanakan Pagelaran Budaya pada Kamis, 14 Januari 2010 pukul 19.30 WIB di Plaza Depdiknas Gedung A, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, dengan acara: Orasi Budaya bersama Mendiknas Mohammad Nuh, Seniman, dan Budayawan, serta tokoh masyarakat, pembacaan puisi, dan pagelaran budaya bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng. Pagelaran Budaya ini akan di hadiri sebanyak 15 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008