Selasa, 26 Mei 2009

Rasio Siswa SMK 2009:SMA Bergeser 17 Persen

Rasio antara siswa SMK dibandingkan dengan siswa SMA pada 2004 30:70 telah bergeser menjadi 47:53 pada 2008. Selama empat tahun rasionya telah bergeser sebanyak 17 persen. Pemerintah berkomitmen meningkatkan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK).

"Insya Allah pada akhir tahun ini kita berharap rasio SMK:SMA sudah bergeser menjadi 50:50. Tahun 2014 kita harapkan rasionya sudah bergeser menjadi 2:1. Kita ingin membuat perimbangan antara siswa SMK dengan siswa SMK dalam jangka panjang," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo pada pembukaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XVII 2009 dan di Arena Pekan Raya Jakarta, Kamis (21/05/2009) .

Mendiknas mengatakan, SMK - SMK yang bagus dapat menghasilkan masa tunggu bekerja selama 0 bulan. "Lulus sudah langsung diterima atau lulus sudah langsung menjadi enterpreneur, menjadi pengusaha. Insya Allah, 20 sampai dengan 30 tahun lagi dia (lulusan SMK) akan sesukses Om Bob (pengusaha Bob Sadino)," katanya.

Terkait penyelenggaraan LKS SMK dan Pameran Kreasi Siswa SMK, Mendiknas menyampaikan, melalui kegiatan ini siswa-siswa SMK dapat menunjukkan kemampuannya dan diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk terus berkreasi menghasilkan karya - karya inovatif yang bermanfaat. "Mari kita tingkatkan inovasi, motivasi, dan kerja keras para peserta didik SMK untuk maju dengan motto SMK Bisa!" ujar Mendiknas.

Mendiknas berharap, kegiatan yang diselenggarakan bersinergi dengan sejumlah industri dan asosiasi profesi ini dapat berlanjut di tahun - tahun mendatang dengan melibatkan lebih banyak mitra industri dan pertisipasi pihak pemerintah daerah. "Sehingga harapan terciptanya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, mencintai bangsa, dan negara Indonesia, serta mampu berkompetisi di era global dapat terwujud," katanya.

Direktur Pembinaan SMK Joko Sutrisno, secara terpisah, mengatakan, kerja sama pendidikan SMK dengan industri telah terjalin erat. Perusahaan, kata dia, ikut memandu langsung dalam proses perakitan dan produksi. "SMK tidak membuat perusahaan di dalam SMK, tetapi membuat pembelajaran layaknya sebuah perusahaan. SMK dapat dijadikan mitra untuk mengembangkan sayap-sayap industri seperti manufaktur dan pertanian," katanya.

Joko mengatakan, untuk memajukan pendidikan SMK Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas menggandeng sebanyak 13 mitra kerja industri yang tergabung dalam Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI).***

Mendiknas Membuka Lomba Kompetensi Siswa SMK XVII 2009

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo pada Kamis (21/05/2009) di Arena Pekan Raya Jakarta membuka Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) Tingkat Nasional XVII 2009 dan Pameran Kreasi Siswa SMK. Pembukaan ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Mendiknas didampingi Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Mandikdasmen) Depdiknas Suyanto dan Direktur Pembinaan SMK Joko Sutrisno.

Mendiknas mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu instrumen untuk pencitraan dari pencapaian peningkatan akses, serta pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan melalui SMK. Kegiatan ini, kata Mendiknas, diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha dan menciptakan kerjasama yang lebih erat antara SMK dengan mitra industri. "Kami percaya bahwa tujuan tersebut dapat tercapai karena semua stakeholder telah mendukung dan mengambil peran sesuai tugas dan fungsinya masing - masing, " katanya.

LKS SMK yang meliputi bidang teknologi, bisnis, pariwisata, pertanian, dan seni kria, kata Mendiknas, merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari pembangunan manusia Indonesia. Mendiknas, mengatakan, melalui kompetisi ini diharapkan mampu mendorong generasi muda untuk menyiapkan diri agar berkiprah di arena kompetisi tingkat Asia melalui ajang Asean Skills Competition (ASC) dan di tingkat internasional melaui World Skills Competition (WSC).

"Jadi dari kompetisi ini yang terbaik akan kita persiapkan untuk ikut kompetisi di tingkat Asia dan selanjutnya kalau berhasil di tingkat Asia, akan diikutkan pula pada kompetisi tingkat internasional. Ajang LKS ini dapat pula dijadikan ajang promosi bagi tamatan SMK kepada calon pengguna lulusan, sehingga tamatan SMK dapat berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian Indonesia," kata Mendiknas.

Suyanto melaporkan, kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun ini diselenggarakan sebagai upaya pencitraan SMK. Dia mengatakan, kegiatan ini juga sebagai ajang kompetisi bagi para siswa agar para tamatan SMK dapat mempersiapkan diri sebagai calon tenaga tingkat menengah dan mampu bersaing di era global. "Kegiatan LKS kali ini mengkompetisikan 50 bidang lomba di bidang teknologi, bisnis, pariwisata, pertanian, dan seni kria," katanya.

Suyanto menyebutkan, LKS diikuti oleh sebanyak 1.021 siswa SMK sebagai peserta, 1.021 guru SMK sebagai pembimbing, 160 praktisi mitra kerja industri sebagai juri, 150 orang guru SMK sebagai teknisi, dan 33 ketua delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia. "Tempat kegiatan sebagian besar lomba yaitu sebanyak 45 bidang lomba dipusatkan di Arena Pekan Raya Jakarta Hall A, Hall, B, Hall C, dan outdoor PRJ. Sementara lima bidang lomba lainnya dilaksanakan di SMK 57 Jakarta, SMK 27 Jakarta, SMK 36 Jakarta, Hotel Redtop, dan Politeknik Negeri Media Kreatif," katanya.

Suyanto menyampaikan, dipilihnya kota Jakarta sebagai tempat lomba dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada para putra unggulan daerah untuk lebih mengenal ibu kota negara Indonesia secara langsung. "Karena mungkin ada diantara anak - anak kita yang baru kali ini menginjakkan kaki di Jakarta," katanya.

Sementara, kata Suyanto, kegiatan pameran kreasi SMK diikuti oleh sebanyak 20 SMK bekerjasama dengan 15 perusahaan sebagai mitra kerja. Dia mengatakan, pameran tersebut menampilkan hasil karya manufaktur berteknologi tinggi dan memiliki mutu yang tidak kalah dengan produksi asing. Dia mencontohnya, motor merek SMK-Kanzen yang sudah duji coba oleh TNI Angkatan Darat, komputer merek SMK-Zyrek bekerjasama dengan Zyrek, mesin Mill SMK-Headman dan SMK Perkasa bekerjasama dengan Shigata.

"Melalui kegiatan LKS dan pameran ini kita semua berharap para siswa dan guru SMK lebih termotivasi untuk berprestasi dan berkreasi sehingga mitra industri dapat menghargai tamatan SMK. Pameran ini diharapkan memberdayakan tamatan SMK sebagai tenaga kerja di perusahaan dan tentu saja melalui kegiatan ini kami mengharapkan masukan sebagai umpan balik bagi peningkatan kualitas pembelajaran di SMK," kata Suyanto.***

Senin, 18 Mei 2009

Sistem Pendidikan Nasional Terbaru 2009

Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

.: Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan terdiri atas:

  1. pendidikan formal,
  2. nonformal, dan
  3. informal.

Jalur Pendidikan Formal

Jenjang pendidikan formal terdiri atas:

  1. pendidikan dasar,
  2. pendidikan menengah,
  3. dan pendidikan tinggi.

Jenis pendidikan mencakup:

  1. pendidikan umum,
  2. kejuruan,
  3. akademik,
  4. profesi,
  5. vokasi,
  6. keagamaan, dan
  7. khusus.

Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.

Pendidikan dasar berbentuk:

  1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta
  2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.

Pendidikan menengah terdiri atas:

  1. pendidikan menengah umum, dan
  2. pendidikan menengah kejuruan.

Pendidikan menengah berbentuk:

  1. Sekolah Menengah Atas (SMA),
  2. Madrasah Aliyah (MA),
  3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
  4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Perguruan tinggi dapat berbentuk:

  1. akademi,
  2. politeknik,
  3. sekolah tinggi,
  4. institut, atau
  5. universitas.

Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.

Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi:

  1. pendidikan kecakapan hidup,
  2. pendidikan anak usia dini,
  3. pendidikan kepemudaan,
  4. pendidikan pemberdayaan perempuan,
  5. pendidikan keaksaraan,
  6. pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
  7. pendidikan kesetaraan, serta
  8. pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:

  1. lembaga kursus,
  2. lembaga pelatihan,
  3. kelompok belajar,
  4. pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
  5. majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

Pendidikan Informal

Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

.: Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:

  1. Taman Kanak-kanak (TK),
  2. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk:

  1. Kelompok Bermain (KB),
  2. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

.: Pendidikan Kedinasan

Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.

.: Pendidikan Keagamaan

Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan keagamaan berbentuk:

  1. pendidikan diniyah,
  2. pesantren,
  3. pasraman,
  4. pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.

.: Pendidikan Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.

Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.



.: Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

**Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Daftar Istilah

Pendidikan
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional
Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Sistem pendidikan nasional
Keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Peserta didik
Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Jalur pendidikan
Wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Jenjang pendidikan
Tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

Jenis pendidikan
Kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.

Satuan pendidikan
Kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Pendidikan formal
Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan nonformal
Jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

Pendidikan informal
Jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Pendidikan anak usia dini
Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan jarak jauh
Pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.

Standar nasional pendidikan
Kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wajib belajar
Program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Warga Negara
Warga Negara Indonesia baik yang tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Masyarakat
Kelompok Warga Negara Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

Pemerintah
Pemerintah Pusat.

Pemerintah Daerah
Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, atau Pemerintah Kota.

Menteri
Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan nasional.

Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA)

www.inaicta.web.id

Tahun ini indonesia kembali mengadakan Indonesia Information and Communication Technology Award 2009 (INAICTA). INAICTA adalah ajang penghargaan untuk semua hasil karya yang berhubungan dengan ICT (Information Communication Technology). Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada menu Agenda Kegiatan (28 Juli 2009) dengan judul Indonesia Information and Communication Technology Award 2009.

Jumat, 08 Mei 2009

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

dulu kita mengenal adanya SMEA, STM, SKKA, SAA, SPG dan yang lainnya, sekarang ini berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan, lapangan kerjapun tidak sulit untuk lulusan SMK, tapi yang menjadi pertanyaan kita kenapa tidak ada SMK jurusan Pendidikan Guru, padahal kalau melihat kebutuhan guru TK/SD ternyata masih banyak dibutuhkan hampir di seluruh propinsi kita, kalau Sarjana Pendidikan yang baru lulus mungkin gengsi kalau mengajar TK/SD, kenyataannya lulusan Sarjana Pendidikan banyak mengajar di tingkat SLTP/SLTA, nah kalau kita sharring bagaimana kalau SMK Jurusan Pendidikan Guru/semacam SPG dulu dihidupkan kembali untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik utuk TK/SD?

Apa yang Salah dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)?

Ngga tau ya kalau orang lain, tapi saya pribadi tidak begitu suka bersekolah. Walau kalau dihitung-hitung dari mulai TK, saya sudah pernah jadi murid di 7 sekolah dan universitas. Buat saya, belajar yang paling menyenangkan adalah On The Job Training, langsung terjun bebas di pekerjaan, learn by doing. Sementara di sekolah, duduk diam mendengarkan guru (suka bikin ngantuk) lalu harus ikutan ujian (banyak yang contek-contekan). Buat saya, kualitas murid hasil didikan pekerjaan lebih baik daripada kualitas murid hasil didikan sekolah. Soalnya, di dunia kerja, orang dituntut mendapat nilai 10, karena kalau kerjaannya ada yang salah...boss-nya ngomel, atau orang lain bisa kena getahnya. Efeknya jelas dan langsung. Sementara di sekolah, nilai 6 juga udah bisa lulus (walau belum tentu bisa dapat diterima di sekolah favorit).

Sayang sekolah menengah kejuruan masih dipandang rendah. Utamanya sekolah menengah kejuruan yang non STM Pembangunan/ Rawamangun. Anak STM bisanya cuma tawuran. Anak SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) cuma juntrungannya jadi kasir. Anak SMKK jadi ...ngga tau apa. Pokoknya ngga bisa dibanding sama lulusan SMU (yang sebenarnya ngga bisa apa-apa) yang kemudian melanjutkan ke D3 atau S1, baru deh bisa kerja.

Saya baru saja melewati sebuah SMK di jalan menuju Tanah Abang. Jurusannya pariwisata, tata boga dan tata busana. I would say... these are GREAT SCHOOLS. Tamat dari situ bisa jadi koki (baca: suatu hari nanti bisa ngajar masak di TV), mungkin juga masuk perhotelan (baca: hopefully, nantinya punya B&B mungil sendiri). Atau bekerja di butik-butik ya (baca: nantinya bisa ekspor garmen ke UAE barangkali) ?

Mungkin ada sebab mengapa jarang ada lowongan untuk tamatan SMKK diiklankan di koran. Ya ngapain bayar mahal-mahal pasang iklan di koran... kan tinggal pasang iklannya di sekolah - langsung bisa dapat tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan.

Berita bagusnya sih, sejak banyak pengangguran di level S1 maupun S2, ditambah meroketnya biaya pendidikan dalam beberapa tahun belakangan, para orangtua mulai mikir... kayaknya mending sekolahnya ngga usah tinggi-tinggi - yang penting udah dapet kursi duluan di dunia kerja. Masalah anaknya masih punya cita-cita jadi sarjana...suruh aja ambil ekstension.

LOMBA KETERAMPILAN SISWA SMK XVII/2009 AJANG PROMOSI DAN TINGKATKAN CITRA SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Ditjen PSMK) kembali menggelar Lomba Keterampilan Siswa (LKS) SMK XVII/2009 pada 20-24 Mei 2009 di Pekan Raya Jakarta, DKI Jakarta. Kegiatan yang dirangkai dengan pameran ini bertujuan untuk meningkatkan citra SMK melalui unjuk kemampuan pengukuran puncak-puncak prestasi siswa SMK. Selain itu, sebagai sarana promosi potensi siswa SMK kepada dunia usaha dan industri yang akan menggunakan tamatannya.

Direktur PSMK Joko Sutrisno mengatakan, kegiatan ini adalah sebagai ajang promosi dan meningkatkan citra SMK agar lebih dikenal oleh para pengguna lulusannya, sehingga tidak ragu-ragu lagi untuk menggunakan lulusan SMK sebagai mitra kerja. "Ajang ini sekaligus sebagai alat seleksi bagi siswa SMK yang berpotensi untuk mewakili Indonesia ke kompetisi tingkat internasional, " katanya saat memberikan keterangan pers di Depdiknas, Jakarta, Rabu (22/04/09).

Pada kegiatan yang mengusung tema Penguatan Karya dan Produk Dalam Negeri ini akan diikuti oleh sebanyak 1.700 siswa SMK dari seluruh provinsi di Indonesia. LKS akan mengkompetisikan 50 mata lomba.Beberapa bidang lomba diantaranya adalah auto body, auto repair, software aplication, akunting, marketing, sekretaris, dan kriya. Anggaran untuk penyelenggaraan kegiatan ini sebanyak Rp.13,5 milyar. Perhelatan tahunan ini akan mengundang mitra industri diantaranya Panasonic, Siemens, Toyota, Indomobil, Indofood, dan Kem Chicks.*** -GIM-

MATA PELAJARAN UJIAN SEKOLAH DAN PENCETAKAN IJAZAH SMK

Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

Seluruh Indonesia.

Merujuk Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Sekolah SMK tahun Pelajaran 2008/2009 dan mengingat masih beragamnya kurikulum yang digunakan di SMK, dengan hormat kami sampaikan mata pelajaran yang diujikan dan pencetakan ijazah halaman belakang ijazah:

A. Mata Pelajaran Yang Diujikan

1. Mata pelajaran yang diujikan di sekolah adalah mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN;

2. Bagi SMK yang belum mengimplementasikan KTSP, mata pelajaran yang diujikan di sekolah mengacu pada POS Ujian Sekolah SMK Tahun Pelajaran 2008/2008;

3. Bagi SMK yang telah mengimplementasikan KTSP secara penuh sejak tahun 2006, mata pelajaran yang diujikan di sekolah agar disesuaikan dengan struktur mata pelajaran KTSP.

B. Pencetakan Halaman Belakang Ijazah

1. Pencetakan transkrip nilai pada halaman belakang ijazah dimaksudkan untuk menampilkan kompetensi yang dimiliki lulusan yang meliputi mata pelajaran ujian nasional, ujian sekolah, dan kompetensi keahlian utama;

2. Untuk standarisasi penulisan dan pencetakan halaman belakang ijazah, software aplikasi pencetakan ijazah dibuat oleh Direktorat PSMK yang selanjutnya dikirimkan ke masing-masing dinas pendidikan provinsi;

3. Biaya pencetakan halaman belakang ijazah siswa SMK menggunakan dana Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) yang terdapat dalam dana Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2009;

4. Besarnya biaya pencetakan halaman belakang ijazah sudah termasuk di dalamnya biaya set up software, lay out, uji awal print, pra print, final print, dll yang diatur sebagai berikut:

1) Wilayah I (DKI Jakarta, Lampung, Jabar, Banten, Jateng, DI Yogyakarta, dan Jatim) dengan biaya Rp 2.500,- per lembar,

2) Wilayah II (Sumut, Sumbar, Sumsel, Sultra, Sulsel, Kalbar, Kalsel, Jambi, Bengkulu, dan Bali) dengan biaya Rp 3.000,- per lembar,

3) Wilayah III (Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Kalteng, Kaltim, Riau, Babel, Kepri, NTB, dan NAD) dengan biaya Rp 3.500,- per lembar,

4) Wilayah IV (Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua dan Papua Barat) dengan biaya Rp 4.000,- per lembar.

5. Dinas Pendidikan Provinsi dapat mengkoordinir/mengelola pencetakan ijazah dimaksud sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah berdasar kepada peraturan yang berlaku.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Direktur,

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

ttd

Dr. Joko Sutrisno

FILES TENTANG KUISIONER KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP DIT. PSMK. 2009

Kepada Yth,

Para pengakses website Dikmenjur, saya Pitoyo Nugroho, saat ini sedang mengadakan penelitian yang bertopik : Pengukuran Kinerja Direktorat Pembinaan SMK Berbasis Balanced Scorecard (BSC)". Salah satu perspektif dalam BSC adalah perspektif pelanggan yang berisi tentang kepuasan pelanggan.

Melalui kuisioner tersebut saya ingin meneliti kepuasan pelanggan Dit. PSMK baik Sekolah, Dinas Pendidikan atau lembaga/institusi sebagai stakeholders Dit. PSMK.

@ link.download (files) : KUISIONER PELANGGAN D.PSMK

Kuisioner yang telah berisi pendapat bapak/ Ibu dapat dikirimkan ke alamat email: pitoyonugroho@yahoo.co.uk

Atas kebaikan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari mengisi kuisioner tersebut saya ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Pitoyo Nugroho.

PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI PENGADAAN JASA KONSULTANSI PELATIHAN KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) 2009

Nomor : 1337/C5.3/LL/2009


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, akan mengadakan seleksi dengan sistem prakualifikasi untuk Pekerjaan Pelatihan Kepemimpinan (Leadership) bagi Kepala dan Wakil Kepala SMK dengan Pagu Dana sebesar Rp. 1.200.000.000,00 (satu milyar dua ratus juta rupiah), bersumber dari Loan ADB No. 2416 INO (SF) yang dianggarkan pada DIPA Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan tahun anggaran 2009.


Berkenaan dengan hal tersebut di atas, kami mengundang para penyedia jasa konsultansi non konstruksi bidang pendidikan, untuk mendaftar dengan persyaratan sebagai berikut:


  1. Akte Pendirian Perusahaan dan surat ijin usaha jasa konsultansi non konstruksi bidang pendidikan yang masih berlaku;

  2. Akte Pendirian dan Surat Ijin Usaha bagi LPPM/UPT Perguruan Tinggi;

  3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

  4. Memiliki pengalaman selama 4 (empat) tahun terakhir pernah menyediakan jasa pelatihan termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia jasa yang baru berdiri kurang dari 2 (dua) tahun;

  5. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) (clearance tax) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21/Pasal 23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir, kecuali untuk perusahaan baru yang belum berkewajiban untuk melapor;

  6. Pendaftaran dilakukan oleh Direktur Perusahaan / Pimpinan Institusi, apabila diwakilkan harus disertai dengan surat kuasa bermaterai Rp. 6.000,00 dan pihak penerima kuasa harus tercantum dalam akte pendirian perusahaan dan perubahannya.


Bagi yang berminat dan memenuhi syarat dapat mendaftar dan mengambil dokumen prakualifikasi dengan menyerahkan copy SIUP/SIU dan NPWP pada:


Hari/Tanggal : Kamis, 30 April 2009 s/d Jumat, 8 Mei 2009

Waktu : Pukul 10.00 s/d 15.00 WIB

Tempat : Direktorat Pembinaan SMK

Komplek Depdiknas, Gedung E, Lantai 13,

Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

Telp/Fax: 021-5734565



Jakarta, 28 April 2009


Panitia

Setelah sukses di dua Seminar 10 Tahun Milis Dikmenjur 1999-2009, kembali 29 Maret 2009 ada seminar

Maju Bersama Milis Dikmenjur, Cerdas dan Kompetitif Bersama Diknas
Awalnya merupakan Mailing List komunitas Pendidikan Menengah Kejuruan ( Sekolah Menengah Kejuruan - SMK / Vocational Education, Sekolah Menengah Atas - SMA, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pembinaan SMK, Dep Dik Nas RI) beserta Politeknik dan Praktisi-Pengamat TIK/ICT.
Saat ini lebih banyak digunakan untuk berdiskusi masalah TIK untuk kependidikan ataupun kependidikan pada umumnya

DATA SEKOLAH

1.IDENTITAS SEKOLAH
NAMA SEKOLAH :SMK CANDA BHIRAWA PARE
N S S :324051308001
N I S :400170
ALAMAT SEKOLAH :JLN.PB.SUDIRMAN NO.68 PARE - KEDIRI
KABUPATEN :KEDIRI
PROPINSI :KEDIRI
STATUS :DISAMAKAN
ROMBEL :41
JUMLAH SISWA :1862
PROGRAM KEAHLIAN: 1. TEKNIK PERMESINAN 4.TEKNIK MESIN OTOMOTIF
2. TEKNIK INSTALASI LISTRIK 5. TEKNIK KOMPUTER
3. TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN

ViISI DAN MISI SEKOLAH

A.Visi
Terwujudnya lembaga pendidikan dan latihan kejuruan yang mampu menghasilkan tamatan dengan kom petensi yang dimiliki dapat menunjang pengembangan pembangunan daerah dalam menghadapi persaingan bebas dengan landasan iman dan taqwa.

B.Misi
1.Mewujudkan menejemen berbasis sekolah
2.Menyelenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan teknologi & industri untuk
menghasilkan tamatan :
a.yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja.
b.yang mampu mengembangkan kompetensinya secara mandiri dan mampu membuka la
pangan kerja baru.

Rabu, 06 Mei 2009

SMK CANDA BHIRAWA PARE

SMK CANDA BHIRAWA PARE adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Kediri yang dipercaya oleh Dirjen Pendidikan sebagai sekolah yang Bertaraf Internasional, maka kami diharapkan untuk dapat mencetak Anak Didik yang mampu berkiprah di dunia Internasional. Dan oleh karena kepercayaan itu, kami mengharapkan dukungan dari masyarakat untuk dapat mengembangkan sekolah ini sesuai dengan tuntutan zaman di Era Globalisasi Modern.


Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008