Selasa, 26 Mei 2009

Rasio Siswa SMK 2009:SMA Bergeser 17 Persen

Rasio antara siswa SMK dibandingkan dengan siswa SMA pada 2004 30:70 telah bergeser menjadi 47:53 pada 2008. Selama empat tahun rasionya telah bergeser sebanyak 17 persen. Pemerintah berkomitmen meningkatkan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK).

"Insya Allah pada akhir tahun ini kita berharap rasio SMK:SMA sudah bergeser menjadi 50:50. Tahun 2014 kita harapkan rasionya sudah bergeser menjadi 2:1. Kita ingin membuat perimbangan antara siswa SMK dengan siswa SMK dalam jangka panjang," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo pada pembukaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XVII 2009 dan di Arena Pekan Raya Jakarta, Kamis (21/05/2009) .

Mendiknas mengatakan, SMK - SMK yang bagus dapat menghasilkan masa tunggu bekerja selama 0 bulan. "Lulus sudah langsung diterima atau lulus sudah langsung menjadi enterpreneur, menjadi pengusaha. Insya Allah, 20 sampai dengan 30 tahun lagi dia (lulusan SMK) akan sesukses Om Bob (pengusaha Bob Sadino)," katanya.

Terkait penyelenggaraan LKS SMK dan Pameran Kreasi Siswa SMK, Mendiknas menyampaikan, melalui kegiatan ini siswa-siswa SMK dapat menunjukkan kemampuannya dan diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk terus berkreasi menghasilkan karya - karya inovatif yang bermanfaat. "Mari kita tingkatkan inovasi, motivasi, dan kerja keras para peserta didik SMK untuk maju dengan motto SMK Bisa!" ujar Mendiknas.

Mendiknas berharap, kegiatan yang diselenggarakan bersinergi dengan sejumlah industri dan asosiasi profesi ini dapat berlanjut di tahun - tahun mendatang dengan melibatkan lebih banyak mitra industri dan pertisipasi pihak pemerintah daerah. "Sehingga harapan terciptanya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, mencintai bangsa, dan negara Indonesia, serta mampu berkompetisi di era global dapat terwujud," katanya.

Direktur Pembinaan SMK Joko Sutrisno, secara terpisah, mengatakan, kerja sama pendidikan SMK dengan industri telah terjalin erat. Perusahaan, kata dia, ikut memandu langsung dalam proses perakitan dan produksi. "SMK tidak membuat perusahaan di dalam SMK, tetapi membuat pembelajaran layaknya sebuah perusahaan. SMK dapat dijadikan mitra untuk mengembangkan sayap-sayap industri seperti manufaktur dan pertanian," katanya.

Joko mengatakan, untuk memajukan pendidikan SMK Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas menggandeng sebanyak 13 mitra kerja industri yang tergabung dalam Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI).***

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008