Jumat, 08 Mei 2009

Apa yang Salah dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)?

Ngga tau ya kalau orang lain, tapi saya pribadi tidak begitu suka bersekolah. Walau kalau dihitung-hitung dari mulai TK, saya sudah pernah jadi murid di 7 sekolah dan universitas. Buat saya, belajar yang paling menyenangkan adalah On The Job Training, langsung terjun bebas di pekerjaan, learn by doing. Sementara di sekolah, duduk diam mendengarkan guru (suka bikin ngantuk) lalu harus ikutan ujian (banyak yang contek-contekan). Buat saya, kualitas murid hasil didikan pekerjaan lebih baik daripada kualitas murid hasil didikan sekolah. Soalnya, di dunia kerja, orang dituntut mendapat nilai 10, karena kalau kerjaannya ada yang salah...boss-nya ngomel, atau orang lain bisa kena getahnya. Efeknya jelas dan langsung. Sementara di sekolah, nilai 6 juga udah bisa lulus (walau belum tentu bisa dapat diterima di sekolah favorit).

Sayang sekolah menengah kejuruan masih dipandang rendah. Utamanya sekolah menengah kejuruan yang non STM Pembangunan/ Rawamangun. Anak STM bisanya cuma tawuran. Anak SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) cuma juntrungannya jadi kasir. Anak SMKK jadi ...ngga tau apa. Pokoknya ngga bisa dibanding sama lulusan SMU (yang sebenarnya ngga bisa apa-apa) yang kemudian melanjutkan ke D3 atau S1, baru deh bisa kerja.

Saya baru saja melewati sebuah SMK di jalan menuju Tanah Abang. Jurusannya pariwisata, tata boga dan tata busana. I would say... these are GREAT SCHOOLS. Tamat dari situ bisa jadi koki (baca: suatu hari nanti bisa ngajar masak di TV), mungkin juga masuk perhotelan (baca: hopefully, nantinya punya B&B mungil sendiri). Atau bekerja di butik-butik ya (baca: nantinya bisa ekspor garmen ke UAE barangkali) ?

Mungkin ada sebab mengapa jarang ada lowongan untuk tamatan SMKK diiklankan di koran. Ya ngapain bayar mahal-mahal pasang iklan di koran... kan tinggal pasang iklannya di sekolah - langsung bisa dapat tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan.

Berita bagusnya sih, sejak banyak pengangguran di level S1 maupun S2, ditambah meroketnya biaya pendidikan dalam beberapa tahun belakangan, para orangtua mulai mikir... kayaknya mending sekolahnya ngga usah tinggi-tinggi - yang penting udah dapet kursi duluan di dunia kerja. Masalah anaknya masih punya cita-cita jadi sarjana...suruh aja ambil ekstension.

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008