"Menyadari bahwa portofolio itu bisa dimanipulasi. Apalagi ada penambahan kuota yang besar dari 200 ribu ke 300 ribu orang pada tahun ini untuk guru negeri dan swasta. Silakan semua rekan-rekan memastikan keluaran dari PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) itu adalah guru yang profesional," katanya ketika bertemu dengan peserta rapat kerja nasional Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia, di Hotel Atlet Century Park, Kamis (3/03/2011).
Jika sebelumnya masalah pada guru seakan-akan disebabkan karena ketidakjelasan, kesejahteraan, perlindungan, dan sebagainya, saat ini ketika masalah tersebut mulai terjawab, ternyata biaya untuk melaksanakan itu sangat besar. Fasli mengatakan, pada 2006 belum ada anggaran untuk tunjangan profesi.
Namun, tahun ini sudah ada anggaran R24 triliun rupiah. Kalau dilihat dari struktur anggaran Kementerian Pendidikan Nasional sebesar Rp249 triliun untuk 2011, sebesar Rp156 triliun diserahkan ke daerah. Dari jumlah tersebut, Rp94 triliun digunakan untuk gaji dasar guru dan tunjangan fungsional bagi guru nonpegawai negeri sipil. "Kalau sertifikasinya jalan terus, pada 2015 kami akan mengeluarkan dana Rp64 triliun untuk tunjangan profesi saja," katanya.
Atas dasar perhitungan tersebut, Fasli mengajak para peserta untuk membuat agenda dan merevitalisasi proses pembelajaran di LPTK baik negeri maupun swasta. Agar semua proses yang ada bisa membuat calon guru siap menjadi fasilitator yang berkualitas dalam dunia pembelajaran. "Kami ingin agar ada prosedur yang jelas cara mencari calon mahasiswa. Kami fasilitasi sedemikian rupa, agar 40-45 tahun mendatang, anak-anak kita tidak teraniaya," katanya.
Ke depan, diharapkan agar intake dari orang-orang yang mau menjadi guru makin jelas, yakni orang-orang yang memang dari awal sudah punya hati mau jadi guru. Dan harus dipastikan bahwa selama menjalani pendidikan di LPTK mereka dididik menjadi guru yang profesional. "Kombinasi antara faktor kognitif, afektif, psikomotor, harus menjadi jaminan sebelum mereka sebagai calon guru," katanya. (aline)