Senin, 29 Juni 2009

Mendiknas Dorong Intensitas Kejuaraan Robotika 2009

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo mendorong intensitas kejuaraan terkait teknologi robotika. Pemerintah, kata Mendiknas, berkomitmen mendukung agenda kontes nasional robot yang digelar setiap tahun.

"Saya sangat berkomitmen betul dengan permasalahan teknologi robotika dan mendorong kejuaraan seperti itu. Pada jenjang pendidikan menengah di bidang Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika kita bisa meraih prestasi puncak dunia kenapa di pendidikan tinggi tidak. Itu (prestasi puncak) ada juga terefleksikan (di pendidikan tinggi). Dampaknya besar sekali pada banyak hal. Salah satunya (yaitu) rasa percaya diri pada bangsa," katanya saat menerima Tim Robotika Indonesia yang diwakili oleh Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Tim berhasil menjadi juara pertama pada The 2009 International Robogames kategori Open Fire Fighting Robot Contest pada 12 - 14 Juni 2009 di Fort Mason, San Fransisco, Amerika Serikat.

Robogames merupakan salah satu ajang kompetisi robot internasional tahunan terbesar yang menyelenggarakan lebih dari 70 kategori pertandingan dan diikuti 25 negara. Ajang ini mendapat predikat "World Largest Robot Competition" dari Guinness Book of Records.

Pada kategori Open Fire Fighting Robot Contest robot harus mampu mencari dan memadamkan api, yang disimulasikan oleh api lilin. Robot harus mencari sumber api di suatu simulasi rumah yang terdiri atas empat ruangan, lorong, dinding, pintu, anak tangga, dan perabotan rumah tangga. Penilaian ditentukan seberapa cepat robot mampu mencari dan memadamkan api tanpa menyentuh dinding dan tanpa dikendalikan oleh manusia.

Robot buatan anak bangsa bernama DU-114 memperoleh nilai sempurna dari tiga trial (ronde) yang dipertandingkan. Dari sebanyak 11 peserta yang sebagian besar dari Amerika hanya empat peserta yang berkinerja seperti itu. Tim Robot Indonesia berhasil meraih semua bonus yang ada. Mampu mengambil mode tersulit yaitu menaiki anak tangga, melewati rintangan, mengatasi gangguan berupa sorotan cahaya matahari, dan suara berisik penonton.

Tim Robot Indonesia juga menyertakan robot kategori berkaki NEXT-116. Walaupun hanya berada di peringkat kelima, tetapi robot ini menjadi satu - satunya robot berkaki yang diperbolehkan panitia untuk bertanding melawan robot - robot lain yang menggunakan roda. Robot ini selain cepat, juga mampu menaiki anak tangga dan hampir mengalahkan lawan - lawannya yang menggunakan roda.

Mendiknas mengatakan, banyak sekali anak - anak muda Indonesia bisa mengukir prestasi dunia. Menurut Mendiknas, ajang kegiatan adu prestasi seperti kontes robot perlu konsisten dilakukan. "Saya mengusulkan kepada Presiden memberikan Anugerah Satya Lancana Wirakarya. Itu (anugerah) hanya diberikan oleh Presiden kepada anak bangsa yang meraih prestasi dunia," katanya.

Mendiknas menyampaikan, pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, tahun 2008 Presiden menganugerahkan sebanyak 117 Satya Lancana Wirakarya di bidang Matematika, sain, teknologi, seni, dan olah raga. "Saya ketika mendapatkan laporan dari Pak Dirjen (Dikti) mengenai kemenangan pada kejuaraan robot dunia tersebut segera melaporkan hal tersebut kepada Presiden dan Presiden sangat mengapresiasi, sangat berterima kasih atas prestasi tersebut," katanya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas Fasli Jalal mengatakan, prestasi yang diraih pada kontes robot internasional ini merupakan suatu prestasi puncak karena sebelumnya pernah menjadi juara pada tingkat Asia Pasifik. Dia mengatakan, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Dikti mulai melebarkan kontes robot menjadi perwakilan regional. "Pada tahun ini lebih dari 220 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta se Indonesia ikut berpartisipasi

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008