Kamis, 23 Desember 2010

survei DETIK.COM Mega hadiah iPad

survei DETIK.COM berhadiah 1 buah iPad, 2 buah HP Samsung Galaxy 5 http://de.tk/KwPAE

Selasa, 14 Desember 2010

UN Ulangan Tahun Depan Ditiadakan


Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menggelar rapat kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI, dengan agenda "Formulasi dan Pelaksanaan UN 2011". "Semangat perbaikan UN 2010/2011 adalah untuk lebih menghargai proses belajar mengajar yang dilalui siswa," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohamad Nuh dalam rapat.



Mendiknas menjelaskan, formula baru yang akan dilaksanakan adalah menggabungkan nilai UN dengan nilai sekolah (NS). Nilai sekolah adalah gabungan nilai ujian sekolah ditambah nilai rapor semester 1 - 4. Selain itu, nilai gabungan antara nilai sekolah dengan UN ditetapkan minimal 5,5. Nilai sekolah dan UN mempunyai bobot masing-masing yang akan ditentukan oleh pemerintah. Bobotnya akan ditentukan, namun bobot nilai sekolah akan lebih kecil dari bobot UN.



Dengan adanya formula baru ini, Mendiknas mengatakan bahwa UN ulangan akan ditiadakan tahun depan, karena syarat atau formula yang ada saat ini lebih longgar yakni maksimum dua mata pelajaran dengan nilai 4, dan minimum 4 mata pelajaran dengan nilai minimum 4,25. Selanjutnya, nilai kelulusan siswa adalah kombinasi dari nilai gabungan dengan nilai ujian sekolah seluruh mata pelajaran.



Mendiknas menyampaikan juga manfaat hasil ujian nasional : salah satu penentu kelulusan peserta didik; pemetaan mutu program satuan pendidikan secara nasional; pintu masuk untuk pembinaan dan perbaikan mutu pendidikan, baik di tingkat satuan pendidikan maupun nasional; mendorong motivasi belajar siswa; dan mendorong penigkatan mutu proses belajar mengajar.



Adapun tujuan intervensi kebijakan perbaikan mutu pendidikan berdasar pemetaan hasil UN adalah meningkatkan nilai rata-rata, mempersempit standar deviasi, dan memperbaiki nilai terendah. Prinsip continuity (berkesinambungan), "Continuity" untuk masuk kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, "Continuity" bagi siswa dari sosial ekonomi kurang mampu masuk ke Perguruan Tinggi (PT), "Continuity" bagi siswa dari satu daerah masuk ke PT di wilayah lain (mengurangi disparitas antar wilayah dalam penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi nasional),"ujar Mendiknas menjelaskan.



Berikut hasil keputusan rapat kerja. Pertama, Komisi X DPR RI dan pemerintah menyepakati bahwa pelaksanaan UN 2011 tetap dapat dilaksanakan dengan catatan, standar kelulusan ditentukan dengan formula baru yang mengakomodasi nilai rapor dan ujian sekolah, meningkatkan rasa adil bagi peserta didik, dan lebih meningkatkan mutu kelulusan pendidikan, kedua dalam kaitan dengan formula baru menentukan kelulusan peserta didik. Kedua, Komisi X DPR RI mengusulkan kepada pemerintah untuk dijadikan pertimbangan yang sungguh-sungguh. Ketiga, Komisi X DPR RI memberikan catatan untuk penyempurnaan pelaksanaan Ujian Nasional.



Data Pokok Pendidikan (Dapodik): pelaksanaan Dapodik perlu memperhatikan catatan hasil Panja UN dan Dapodik pada tanggal 15 Juni 2010 antara lain pelaksanaan pendataan tidak hanya 5 (lima) variabel yang diusulkan Balitbang, namun termasuk pendataan standar mutu pendidikan nasional. Pendataan harus dapat diselesaikan pada tahun 2011. Komisi X DPR RI meminta pemerintah untuk segera melakukan konsolidasi terhadap BSNP agar benar-benar menjadi lembaga yang mendiri sesuai Pasal 75 Ayat (2) PP No.19/ 2005 serta penjelasannya. (ali)

Tradisi Positif Pendidikan Pesantren Masuk Sekolah


Pola-pola pendidikan berbasis karakter yang berkembang di masyarakat dinilai berhasil. Kegiatan pesantren kilat selalu diagendakan pada setiap semester di sekolah. Tradisi positif pendidikan pesantren dapat dimasukkan ke sekolah.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh pada Seminar Nasional Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Pola Pendidikan Pesantren di gedung A lantai 3 Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), pada Jumat (10/12).



Seminar yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemdiknas dimaksudkan untuk mendiskusikan pembentukan karakter bangsa melalui pola pendidikan pesantren pada tingkat SD, SMP, SMA/SMK, dan perguruan tinggi.



Seusai membuka seminar, Mendiknas menyampaikan, tahun depan pendidikan karakter dijadikan gerbong untuk menanamkan karakter. Mendiknas mencontohkan, nilai-nilai yang diberikan dalam pendidikan karakter adalah kepedulian dan kejujuran. "Kita kontekstualisasikan dengan masalah korupsi, pendidikan bencana, lingkungan hidup, dan lalu lintas. " ujarnya.

Perumusan pendidikan karakter melibatkan unsur-unsur pondok pesantren, aktivis kristiani, dan lembaga lainnya. "Yang ingin kita bangun nilai universal," katanya. "Tentu nanti setelah materi ini selesai semuanya, nanti ada pelatihan ToT (Trainning of Trainer) untuk para guru," ucapnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemdiknas Mansyur Ramly menyampaikan, kegiatan pesantren kilat di sekolah umum mulai jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas berkontribusi terhadap pembentukan karakter, akhlak, budi pekerti, dan perilaku. Masing-masing sekolah, kata dia, dapat berbeda-beda dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa. "Lebih diutamakan pembentukan budaya sekolah yang dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan baik di sekolah. Targetnya, pada 2014 semua sekolah sudah mulai menerapkan pendidikan karakter bangsa," katanya.



Seminar nasional ini diikuti oleh kurang lebih 200 orang peserta terdiri atas unsur Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), pemimpin pondok pesantren, LSM, PGRI, pemimpin perguruan tinggi/politeknik, dosen, Dewan Pendidikan, dan unsur lainnya yang terkait. (agung/nasrul).

Mendiknas Resmikan Taman Bacaan Masyarakat di Surabaya


Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh meresmikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di kompleks Rumah Sakit Islam, Jalan Ahmad Yani, Surabaya pada Minggu (12/11). Menurut Menteri, pemerintah dan masyarakat perlu menyiapkan taman bacaan lantaran ada tiga faktor terkait perintah membaca dari Tuhan (iqra).



Pertama, menumbuhkan minat baca. Kedua, menyiapkan fasilitas setelah minat baca ditumbuhkan. Ketiga, menentukan efektivitas dari kemampuan anak untuk membaca, yaitu metodologi membaca. Faktor ketiga ini perlu kerja keras.



Menurut laporan program International Student for Assesment yang dikeluarkan setiap tahun, skor rata-rata kemampuan membaca remaja di Indonesia masih di bawah skor rata-rata negara OECD. Untuk peringkat tertinggi Indonesia berada pada urutan ke-44, dan peringkat terendah berada pada urutan ke-51 dari 57 negara. "Sehingga kita perlu kerja keras dalam mengatasi masalah ini," tuturnya.



Direktur Pendidikan Masyarakat, Ditjen PNFI menambahkan, bahwa akses masyarakat terhadap bahan bacaan perlu diperluas. "Kontak dengan buku harus dipermudah karena memupuk minat dan kebiasaan membaca," ujarnya. Dia mengakui, membangun budaya baca memerlukan komitmen dan keseriusan.



Taman Bacaan Masyarakat di RSI A. Yani yang dikelola di ruang publik merupakan rintisan dan bentuk sinergi program antara manajemen pusat-pusat perbelanjaan, dengan pemerintah dalam hal ini Direktorat Pendidikan Masyarakat.



Seusai meresmikan taman bacaan, Menteri Nuh menyempatkan membaca buku-buku yang ada, dan mencoba jaringan internet , serta berdialog dengan anak-anak yang tengah membaca. Acara ini dihadiri Dewi Hugges (Duta Baca), Ketua dan Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Muspida setempat, tokoh masyarakat, serta santri-santri. (arif budiman)

Indonesia Raih Tiga Emas pada Olimpiade Sains Yunior

Para pelajar sekolah menengah pertama (SMP) Indonesia membawa nama harum bangsa pada ajang Olimpiade Sains Yunior Internasional ke-7, atau 7th International Junior Science Olimpiad (IJSO) pada 1-11 Desember 2010 di Abuja, Nigeria. Mereka mempersembahkan tiga medali emas, lima medali perak, dan empat medali perunggu. Dari 12 peserta yang dikirim semuanya mendapatkan medali.


Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengapresiasi prestasi yang diraih para pelajar Indonesia pada kancah internasional ini. "Kementerian memberikan ucapan selamat. Usaha-usaha seperti ini harus segera kita kembangkan. Selamat telah mengharumkan nama Indonesia," katanya saat menerima tim IJSO di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Senin (13/12/2010).

Medali emas diraih Muhamad Iqbal Ibrahim, siswa SMP Pribadi Depok, Jawa Barat; Richard Akira Heru, siswa SMP DL Dominico Savio, Jawa Tengah, dan Fransisca Susan, siswa SMP St.Ursula, DKI Jakarta. Adapun peraih medali perak adalah I Made Gita Narendra Kumara, siswa SMPN 1 Negara, Bali; Mikael Harseno Subianto, siswa SMP Susteran Purwokerto, Jawa Tengah, dan Putu Ivan Budi Gunawan, siswa SMPN 1 Tabanan, Bali; Yoga Rafinika, siswa SMP Sragen Bilingual Boarding School, Jawa Tengah, dan Faisal Puji Nugroho, siswa SMPN 68 Jakarta, DKI Jakarta.

Selanjutnya, para peraih medali perunggu adalah Mardika Firlina, siswa SMP Pribadi School Bandung, Jawa Barat; Titis Setiyobudi, siswa SMPN 1 Kauman Tulungagung, Jawa Timur; Anang Rizki Muharom, siswa SMPN 2 Semarang, Jawa Tengah; dan Nurul Falahiyyah Bahri, siswa SMPN 1 Sumenep, Jawa Timur. Indonesia juga berhasil meraih terbaik ketiga best experimental atas nama Yoga Rafinika dan Mardika Firlina.

Mendiknas menyampaikan, para peraih medali akan mendapatkan penghargaan dan beasiswa S1. Prestasi kali ini, kata Mendikas, tidak didominasi dari kota tertentu. Artinya, olimpiade ini sudah dikenal di berbagai sekolah. "Perhatian dari sekolah-sekolah untuk berpartisipasi sudah bagus dan kualitas dari sekolah-sekolah sudah relatif merata," ujarnya.

Kesuksesan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada sekolah-sekolah lain untuk berprestasi. Menurut Mendiknas, capaian dari prestasi lomba tingkat internasional adalah salah satu bagian dari kualitas pendidikan. "Harus kita dorong lagi. Targetnya kita ingin 'merajai' berbagai olimpiade yang diselenggarakan di berbagai dunia, di manapun, dan bidang apapun," katanya.

IJSO adalah ajang kompetisi tahunan bidang ilmu pengetahuan alam mencakup mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika usia 15 tahun tingkat SMP. Kompetisi yang pertama kali digagas oleh Indonesia pada 2004 ini bertujuan untuk mendorong anak-anak muda mencintai ilmu pengetahuan alam, dan mengembangkan komunikasi internasional dalam bidang sains.

IJSO ke-7 diikuti 34 negara. Taiwan berhasil menjadi the country winner dan the best theoritical winner, sedangkan best experimental diraih India. Indonesia meraih terbaik ketiga. (agung)

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008