Selasa, 14 Desember 2010

Mendiknas Resmikan Taman Bacaan Masyarakat di Surabaya


Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh meresmikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di kompleks Rumah Sakit Islam, Jalan Ahmad Yani, Surabaya pada Minggu (12/11). Menurut Menteri, pemerintah dan masyarakat perlu menyiapkan taman bacaan lantaran ada tiga faktor terkait perintah membaca dari Tuhan (iqra).



Pertama, menumbuhkan minat baca. Kedua, menyiapkan fasilitas setelah minat baca ditumbuhkan. Ketiga, menentukan efektivitas dari kemampuan anak untuk membaca, yaitu metodologi membaca. Faktor ketiga ini perlu kerja keras.



Menurut laporan program International Student for Assesment yang dikeluarkan setiap tahun, skor rata-rata kemampuan membaca remaja di Indonesia masih di bawah skor rata-rata negara OECD. Untuk peringkat tertinggi Indonesia berada pada urutan ke-44, dan peringkat terendah berada pada urutan ke-51 dari 57 negara. "Sehingga kita perlu kerja keras dalam mengatasi masalah ini," tuturnya.



Direktur Pendidikan Masyarakat, Ditjen PNFI menambahkan, bahwa akses masyarakat terhadap bahan bacaan perlu diperluas. "Kontak dengan buku harus dipermudah karena memupuk minat dan kebiasaan membaca," ujarnya. Dia mengakui, membangun budaya baca memerlukan komitmen dan keseriusan.



Taman Bacaan Masyarakat di RSI A. Yani yang dikelola di ruang publik merupakan rintisan dan bentuk sinergi program antara manajemen pusat-pusat perbelanjaan, dengan pemerintah dalam hal ini Direktorat Pendidikan Masyarakat.



Seusai meresmikan taman bacaan, Menteri Nuh menyempatkan membaca buku-buku yang ada, dan mencoba jaringan internet , serta berdialog dengan anak-anak yang tengah membaca. Acara ini dihadiri Dewi Hugges (Duta Baca), Ketua dan Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Muspida setempat, tokoh masyarakat, serta santri-santri. (arif budiman)

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008