Senin, 18 Oktober 2010

SMK Bisa!! Sekolah Kejuruan

Entertainer kondang Tantowi Yahya (49) mengatakan prospek lulusan SMK lebih bagus ketimbang lulusan SMA. "Bukan karena saya Ikon SMK saya lalu berbicara seperti ini Tapi Ini bisa dibuktikan. DI SMK. selain mendapat pendidikan sama seperti di SMA. siswa SMK juga mendapat bekal keterampilan untuk slap bekerja. Jadi mereka punya nilai plus. katanya kepada Wana Kota. Sabtu (23/1)

Bila dulu SMK dipandang sebelah mata, menurut Tantowi, kini justru sebaliknya. Saat Ini. banyak orangtua tertarik untuk menyekolahkan anaknya ke SMK. Apalagi dewasa Ini. lapangan kerja menuntut tenaga-tenaga kerja siap pakai.Lulusan SMA cenderung meneruskan ke perguruan tinggi. Kuliah juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit Setelah lulus kuliah juga belum tentu bisa langsung kerja. Makanya saya bilang prospek SMK lebih bagus karena siswanya dididik menjadi tenaga kerja slap pakai. Istilahnya skill Juli urai kakak kandung Helmi Yahya itu.

Oleh karena itu. menurut Tantowy. SMK harus didukung semua pihak. Anggota Fraksi Partai Golkar (FPGI DPR ini juga berharap pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Nasional, bisa membina SMK. "Program-program SMK harus benar-benar bisa link dan match dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, kalau bisa disiapkan untuk mendukung pasar kerja luar negeri yang terampil, bukan hanya sebagai pembantu rumah tangga atau PRT. tandas bintang iklan layanan masyarakat SMK Bisa ini.Apa yang dikatakan Tantowy mirip dengan pendapat Direktur Pembinaan SMK Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Joko Sutrisno. Menurut Joko. SMK bisa menjadi solusi dalam menghadapi ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) atau perdagangan bebas As-SEAN-Chlna yang sudah berlaku per 1 Januari 2010.

"Jangan kita lawan produk China masuk, tetapi bagaimana memanfaatkan produk China untuk meningkatkan advantage melalui pengembangan SMK." katanya di sebuah kegiatan di Mataram. NTB. Sabtu (23/1). seperti dikutip Antara.Masuknya produk China dinilai mengancam industri dalam negeri karena produk dalam negeri belum sepadan dengan produk dari Negeri Tirai Bambu tersebut. "Kita memang tidak bisa mengalahkan produk China terutama produk manufaktur. Kita masih perlu berguru ke negeri tersebut." ujarnya.

Namun kondisi tersebut bisa juga ditangkap sebagai kesempatan untuk menciptakan SMK sebagai solusi dalam menghadapi persaingan pasar bebas tersebut. Caranya adalah menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di luar negeri termasuk dari China. Kerja sama tersebut bisa dalam bentuk perjanjian pembelian suku cadang atau bahan baku untuk kemudian dilakukan produksi barang jadinya di Indonesia dengan melibatkan SMK.Dengan demikian. SMK bisa mengambil margin keuntungan dari mitra industrinya. "Model seperti ini akan coba kita terapkan sampai pada akhirnya SMK mampu memproduksi suku cadang atau bahan baku yang sebelumnya kita datangkan dari luar negeri itu." ujarnya, (ign)

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008