Biologi Pertanian Jilid 1 | |||
Biologi Pertanian Jilid 1 | |||
Kelas | : | 9 | ![]() |
Pengarang | : | Amelia Zulyanti Siregar,S.Si,M.Pd,dkk | |
Penerbit | : | Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional | ![]() |
Tahun | : | 2008 |

Tingkat SMA 2010 yang diselenggarakan oleh Fakultas Geografi UGM. Dengan juru bicara Imron Tim SMA 1 Metro berhasil mengungguli 9 besar lainnya, dan berhak atas hadiah Rp 3 Juta serta trofi Menteri Pendidikan Nasioanl (Mendiknas).
Sementara itu, peringkat kedua ditempati oleh SMA N I Surakarta. Berikutnya, posisi ketiga diduduki SMA I Banjarnegara, masing-masing memperoleh hadiah uang Rp 2,5 juta, trofi Gubernur DIY dan Rp 2 juta, trofi Rektor UGM.
Olimpiade yang bertajuk “Geografi dalam Konstelasi Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan” ini diikuti oleh 70 tim dari 48 SMA di Indonesia. Setiap tim terdiri atas dua orang. Kegiatan digelar pada 10-11 Februari 2010 di Fakultas Geografi UGM.
Saddam Husien selaku humas olimpiade menjelaskan penentuan pemenang didasarkan atas perolehan skor akumulatif dari beberapa kriteria penilaian. Penilaian pertama dilihat dari isi makalah dan poster yang dikirimkan oleh peserta. Selanjutnya, dari perolehan skor saat ujian tulis, presentasi, dan studi kasus. “Saat presentasi, yang dinilai tidak hanya esensi dari makalah, tetapi juga dinilai dari cara penyampaian di depan umum serta respon yang disampaikan pada saat studi kasus,” jelasnya, Kamis (11/2), di Fakultas Geografi UGM.
“Perlu diketahui bahwa peraih peringkat pertama berhak masuk UGM tanpa tes serta dibebaskan biaya pendidikan sampai 4 tahun,” tambah Saddam.
(SNMPTN) Tahun 2010 untuk pertama kalinya akan menerapkan sistem pendaftaran secara online melalui internet. Pendaftaran dapat dilakukan mulai 2 Mei 2010 pukul 08.00 WIB sampai dengan 31 Mei 2010 pukul 16.00 WIB. Adapun pendaftaran susulan online bagi lulusan yang mengikuti Ujian Nasional Ulangan dilaksanakan pada 10-12 Mei 2010.
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengatakan, sistem pendaftaran secara online yang merupakan kerjasama panitia SNMPTN dengan Bank Mandiri adalah sebuah terobosan yang bagus. "Kita mendorong betul karena dengan model-model seperti ini adik-adik kita yang berada jauh dari pusat keramaian dan dari pusat perkotaan memiliki akses yang sama dan lebih efisien," katanya usai menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan bersama (MoU) antara Panitia SNMPN dengan Bank Mandiri di Hotel Imperial Aryaduta, Makassar, Senin (15/2/2010).
Penandatanganan MoU untuk meyediakan layanan sistem pembayaran SNMPTN tahun 2010 dilakukan oleh Ketua Umum Panitia SNMPTN 2010 Herry Suhardiyanto dan Direktur Institusional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman. Turut menyaksikan penandatangan Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo dan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Ka MRPTNI) Musliar Kasim. Kerjasama ini melibatkan 57 PTN di seluruh Indonesia
Herry mengatakan, sejak 2008 SNMPTN merupakan satu-satunya pola seleksi masuk PTN di Indonesia yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh PTN di Indonesia dalam satu sistem nasional yang terpadu. Dia menjelaskan, salah satu bentuk perbaikan dan penyempurnaan yang dilaksanakan adalah diterapkannya sistem pendaftaran secara online penuh untuk pertama kalinya. "Jumlah pendaftar SNMPTN diperkirakan 450.000 orang," katanya.
Herry menyampaikan, persyaratan bagi peserta ujian SNMPTN 2010 adalah lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2008, 2009, dan 2010, sehat dan tidak buta warna bagi program studi tertentu. Sementara, lanjut dia, persyaratan penerimaan perguruan tinggi adalah lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2010, sehat dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima. "Pendaftaran akan dilaksanakan secara online melalui internet dan dapat dilaksanakan dari manapun mulai 2 Mei 2010," katanya.
Lebih lanjut Rektor Institut Pertanian Bogor ini menjelaskan tata cara pendaftaran SNMPTN 2010 secara online. Calon peserta membayar biaya ujian di BANK MANDIRI melalui loket/ATM/internet banking. Setelah melakukan pembayaran, kata dia, calon peserta akan menerima bukti pembayaran yang berisi nomor identitas calon peserta dan pin SNMPTN sepanjang 16 karakter. "Nomor identitas dan pin SNMPTN ini bersifat sangat rahasia dan tidak boleh diperlihatkan pada orang lain," katanya.
Langkah selanjutnya, kata Herry, calon peserta melakukan pendaftaran secara online melalui internet di laman SNMPTN 2010. Situs resmi SNMPTN 2010 adalah www.snmptn.ac. id. Segala informasi mengenai SNMPTN 2010 dapat diakses melalui situs web tersebut. Setelah melakukan pendaftaran secara online, calon peserta akan menerima Kartu Bukti Pendaftaran yang telah dibubuhi materai dan telah ditandatangani berlaku sebagai Kartu Tanda Peserta SNMPTN 2010. Kartu ini harus dibawa ketika mengikuti ujian.
Peserta ujian, lanjut Herry, dapat memilih program studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat program studi atau PTN yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih lokasi ujian yang dikehendaki.
Adapun biaya pendaftaran SNMPTN 2010 tidak berubah dibandingkan SNMPTN 2009. Untuk kelompok ujian IPA/IPS Rp 150.000, 00, sedangkan untuk kelompok ujian IPC Rp 175.000,00.
Ujian tulis SNMPTN 2010 untuk ujian tes potensi akademik (TPA) dan tes bidang studi dasar dilaksanakan pada Rabu, 16 Juni 2010 , sedangkan ujian tes bidang studi IPA dan tes bidang studi IPS pada Kamis, 17 Juni 2010. "Ujian dan tes keterampilan pada Jumat dan Sabtu, 18 dan 19 Juni 2010," ujar Herry.
Hasil ujian diumumkan melalui website SNMPTN 2010 pada Sabtu, 17 Juli 2010 dapat diakses mulai pukul 00.00 WIB. Alamat panitia pelaksana SNMPTN 2010 di Gedung Andi Hakim Nasoetion Rektorat IPB lantai 2 Kampus IPB Darmaga, Bogor, telepon (0251) 8622634, 8622635, fax. (0251) 8622708, surel (email) panitia@snmptn. ac.id.
di lingkungan Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI). Semua aparat yang menangani PNFI diminta untuk memastikan bahwa lembaga-lembaga itu bukan lembaga virtual. Lembaga yang hanya melaporkan nama lembaganya, tetapi sebenarnya tidak melakukan apa-apa.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (Dirjen PNFI) Kemendiknas Hamid Muhammad saat membuka Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Tahun 2010 di Hotel Grand Pasundan, Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2010).
"Tolong ini dicek betul. Kami betul-betul ingin menertibkan semua lembaga-lembaga PNFI agar PNFI bisa dipercaya, trusted, dan semua orang respect terhadap PNFI," kata Hamid dihadapan 500 orang peserta rakor.
Hamid menyampaikan, saat ini makin banyak animo masyarakat yang ingin mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dia meminta agar keinginan masyarakat tersebut dikontrol. "Jangan asal memberikan izin untuk (mendirikan) PAUD sepanjang standar pelayanan minimal tidak terpenuhi," tegasnya.
Hamid menyebutkan, dari 29,8 juta anak usia 0-6 tahun separuhnya sudah terlayani. Dua pertiga dari jumlah tersebut, kata dia, dilayani oleh PAUD nonformal, sedangkan sepertiganya dilayani oleh PAUD formal seperti taman kanak-kanak dan raudhatul athfal. "Kita harus bersungguh-sungguh untuk menekankan layanan PAUD itu betul-betul memenuhi standar layanan minimal," katanya.
Hamid juga meminta untuk memantau proses pembelajaran dan kegiatan di lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan. Dia berharap, semua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan memastikan proses pembelajaran terjadi dan peserta didik benar-benar belajar. "Jangan sampai kita menyiapkan anggaran yang cukup besar untuk penuntasan wajib belajar sembilan tahun, tetapi tidak memberikan pengalaman belajar yang benar kepada anak-anak kita," ujarnya.
Pembenahan lain yang perlu dilakukan, kata Hamid, adalah pada lembaga kursus dan pelatihan. Hamid menyebutkan, saat ini tercatat 11 ribu lebih lembaga kursus yang mengantongi nomor induk lembaga. "Masih akan kita verifikasi apakah lembaga ini betul-betul lembaga yang operasional dan bisa memberikan layanan pendidikan yang baik, tetapi yang ingin saya tekankan betul agar dipastikan sama seperti pada pendidikan kesetaraan, dipastikan bahwa kursus yang kita bina itu kursus yang kredibel," katanya.
Ke depan, kata Hamid, Kemendiknas hanya akan membina, mengembangkan, dan memfasilitasi lembaga-lembaga yang memenuhi persyaratan minimum. "Selebihnya lembaga-lembaga on off itu dikasih pilihan. Dibina lebih lanjut dua sampai tiga tahun sampai betul-betul memenuhi standar atau disarankan memilih bidang lain sebagai core bisnisnya, sehingga tidak mengganggu layanan lembaga kursus seperti yang kita harapkan ini,