Jumat, 05 Maret 2010

Mendiknas, Buka Edukasi Kompas Gramedia Fair

Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh membuka secara
resmi pameran edukasi Kompas Gramedia Fair Jakarta dengan...


tema "Books is The Power of Happiness", yang digelar di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Selasa (23/2) siang.

Mendiknas dalam sambutannya mengatakan, pengembangan keterjangkauan pendidikan terkait dengan biaya pendidikan mulai dari biaya langsung seperti SPP sampai dengan uang saku. Oleh karena itu, kata Mendiknas, mengembangkan buku yang murah adalah bagian dari membangun keterjangkauan. "Kita pun akan bekerjasama dengan para penerbit untuk memproduksi dan mencetak buku-buku yang bisa terjangkau," katanya.

Lanjutnya, buku adalah suatu hal yang luar biasa, buku adalah gudang
ilmu dan buku adalah guru kehidupan."Ada tiga guru, kehidupan itu
sendiri, orang-orang yang bijak, dan siapa saja bisa jadi guru,
memberi inspirasi bagi orang lain," katanya.

Mendiknas juga menyampaikan usai membuka pameran, Kementerian
Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan merintis taman bacaan
masyarakat (TBM) berbasis masyarakat di pusat perbelanjaan atau mall. Sarana pendidikan untuk menjangkau para pengunjung mall ini mengusung branding TBM@mall.


Pada kesempatan sama, Direktur Pendidikan Masyarakat Direktorat
Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal (Dir Dikmas Ditjen PNFI)
Kemendiknas Ella Yulaelawati, menambahkan, fasilitas ini akan
dilengkapi dengan kid corner atau pojok anak sebagai balai belajar
bersama. Selain itu, dapat dijadikan sebagai galeri untuk anak-anak
yang belajar di luar sekolah memajang hasil karyanya. "Murid sekolah
rumah yang belajar di komunitas home schooling bisa pajangkan
karyanya di situ dan juga bisa untuk anak-anak usia dini untuk
belajar. Jadi segala bentuk pembelajaran yang lebih instan," katanya.

Pemilihan buku-buku koleksi TBM@mall disesuaikan gaya hidup para
pengunjung mall. Buku-bukunya bersifat lebih instan, menarik, dan
berisi rujukan-rujukan informasi untuk pembelajaran sepanjang hayat.
"Di samping itu kita juga memahami ada komunitas-komunitas khusus.
Bukan berarti hanya memikirkan untuk komunitas gaya hidup mall itu,
tetapi kita juga akan melengkapi dengan TBM untuk di tempat tunggu
sopir," ujarnya.

Ella menyebutkan, rintisan TBM@mall akan dimulai di lima pengelola
pusat perbelanjaan di Jakarta. Selain itu, kata dia, akan dirintis
pula di Serang, Banten dan Makassar, Sulawesi Selatan. "Kita akan ada
MoU dengan pengelola pusat perbelanjaan dan sedang akan dirintis,"
katanya.

Kemendiknas, kata Ella, akan memfasilitasi dalam bentuk dana stimulan dan bekerjasama dengan sponsor. Dia menyebutkan, untuk rintisan TBM disediakan dana hibah Rp 70 juta, sedangkan jika dilengkapi dengan pembelajaran komunitas dan aktivitas-aktivitas lain disediakan dana Rp 200 juta, ujarnya.

Mengenai kriteria mall, Ella mengatakan tidak ada kriteria khusus.
Hanya, dibutuhkan mall yang berkomitmen dan memiliki pengurus yang
mampu mengelola taman bacaan tersebut.

Sampai saat ini, kata Ella, di Jakarta baru lima mall yang setuju
bekerjasama dengan Kemendiknas membuat taman bacaan. Mengenai kapan pastinya taman bacaan tersebut diresmikan, Ella menjawab, "Insya allah saat Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional).

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008